Dakwah Bil Hal: Empowering Muslim Economy in Garut

2020 
The problems that occur to Muslims in the world including Indonesia are somewhat complex. Muslims are still in a circle of poverty. At the same time there is a gap between the lives of elite, Muslim leaders and the fate of most Muslims. This research was conducted to find out how important the role of dakwah bil hal (preaching by action) compared to oral preaching by preachers, preachers in Indonesia. This study uses descriptive qualitative methods that collect data by observation, in-depth interviews and focus group discussions (FGD). From the research conducted, it was found that dakwah bil hal must be done in a balanced manner and in tandem with oral preaching, does not need to be dichotomized between the two. Both methods of da'wah must go hand in hand. Dakwah bil hal the case especially in the economic field increases the ability and independence of Muslims. Henceforth will increase the human resources of Muslims, away from backwardness. This has relevance to the theory of uses and gratification theory proposed by Elihu Katz, Jay G. Blumler and Michael Gurevitch. More serious and systematic efforts are needed by Muslim leaders, Muslim organizations in carrying out preaching activities. So that there is no gap between the lives of Muslim leaders, administrators of Islamic organizations and Muslims generally Persoalan yang terjadi pada kaum muslim di dunia termasuk Indonesia terbilang komplek. Kaum muslim masih berada di dalam lingkaran kemiskinan. Pada saat yang sama ada jarak antara kehidupan elit, tokoh muslim dengan nasib sebagian besar kaum muslim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa penting peran dakwah bil hal dibandingkan dengan dakwah bil lisan oleh para dai, pelaku dakwah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mengumpulkan data dengan observasi, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD). Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa dakwah bil hal harus dilakukan secara seimbang dan beriringan dengan dakwah bil lisan, tidak perlu didikotomikan antara keduanya. Kedua metode dakwah tersebut harus seiring sejalan. Dakwah bil hal khususnya di bidang ekonomi meningkatkan kemampuan dan kemandirian kaum muslim. Untuk selanjutnya akan meningkatkan sumber daya manusia kaum muslim, menjauh dari ketertinggalan. Hal ini memiliki relevansi dengan teori penggunaan dan kepuasan ( uses and gratification theory ) yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch. Diperlukan upaya lebih serius dan sistematis yang dilakukan oleh tokoh muslim, organisasi muslim di dalam melakukan kegiatan dakwah bil hal. Sehingga tidak ada jurang ( gap ) antara kehidupan tokoh muslim, pengurus organisasi Islam dengan kaum muslim secara umum.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []