Pengolahan Sampah Anorganik Menggunakan Ulat Hongkong dan Ulat Jerman di Padukuhan Wuni, Giricahyo, Gunung Kidul

2021 
Permintaan bahan plastik di dunia industri terus meningkat. Menurut World Bank, sampah plastik di dunia kemungkinan akan terus bertambah dari 1,3 miliar ton pertahun menjadi 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Sebagai salah satu lokasi yang nantinya akan diproyeksikan menjadi destinasi wisata, Padukuhan Wuni kedepannya tentu akan mendapatkan banyak sampah, terutama sampah anorganik dari wisatawan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan sampah anorganik menggunakan ulat hongkong dan ulat jerman serta memberikan alternatif pengolahan sampah anorganik yang lebih ramah lingkungan kepada masyarakat. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut terdiri dari 3 tahapan. Tahapan pertama adalah koordinasi dengan mitra. Tahapan kedua merupakan rangkaian kegiatan inti yang terdiri dari beberapa penyuluhan dan pelatihan: Penyuluhan tentang pengelolaan sampah, terutama sampah anorganik, Pelatihan pengolahan sampah menggunakan ulat hongkong dan ulat jerman. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai penggunaan ulat jerman dan ulat hongkong dalam mendegradasai sampah anorganik. Masyarakat jug dapat membudidayakan ulat jerman dan ulat hongkong yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Hasil degradasi sampah juga dapat digunakan masyarakat sebagai pupuk tanaman. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah adanya antusiasme warga dalam menggunakan ulat jerman dan ulat hongkong dalam mendegradasi sampah anorganik.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []