HUBUNGAN ANTARA KEKERINGAN DAN PARAMETER TELEKONEKSI DI DAS BENGAWAN SOLO

2013 
Besaran hujan mengalami perubahan akhir-akhir ini baik secara regional maupun global yang sangat dipengaruhi oleh fenomena seperti El Nino Southern Oscillation atau ENSO dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang besarnya dinyatakan oleh indeks dari parameter telekoneksi. Pada saat fenomena tersebut dinyatakan dalam bentuk indeks, maka perhitungan lebih mudah dilakukan karena membentuk deret data seperti halnya hujan dan disebut parameter telekoneksi karena ada hubungan yang kuat antara atmosfer dan perilaku samudra (suhu dan tekanan). Deret data hujan kawasan bulanan dapat menggambarkan kondisi kekeringan melalui perhitungan indeks kekeringan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan dipadankan dengan deret parameter telekoneksi. Korelasi linier antara indeks kekeringan dengan parameter telekoneksi tersebut menjadi makin kuat apabila dikelompokkan menurut musim, apalagi jika dikelompokkan lagi hanya untuk kejadian dengan tingkat kekeringan parah saja. DAS Bengawan Solo yang dibagi menjadi empat bagian, dua di hulu (DAS Solo Hulu dan DAS Madiun) serta dua di hilir (Wilayah Bojonegoro dan Wilayah Lamongan). El-Nino dan IOD sangat kuat hubungannya (koefisien korelasi lebih dari 0,7) dengan kekeringan di hulu lebih nyata daripada hilir DAS.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []