Potensi dan Kualitas Air Tanah di Pulau Batam

2005 
Peran Pulau Batam di Provinsi Riau Kepulauan menjadi penting sejak ditetapkan menjadi sentra industri penunjang kegiatan esplorasi minyak bumi lepas pantai dan industri berat lainnya. Sebagai pusat pengembangan andalan, diperlukan dukungan sumber daya yang strategis, termasuk waktu air. Luas Pulau Batam 415 km2, mempunyai iklim basah sepanjang tahun. Curah hujan rata-rata tahunan 3.325 mm namun karena hampir seluruh pulau dibangun oleh batuan granit dan malihan, curah hujan tinggi itu tidak dapat tersimpan dengan optimal sebagai air tanah. Air tanah di Pulau Batam mempunyai potensi rendah dan hanya ditemui pada satuan litologi berumur muda berupa air tanah bebas (freatik). Satuan tersebut meliputi Formasi Tiban Bawah, satuan Teras Terangkat dan satuan Aluvium. Dengan perkiraan luas sekitar 40 km2, curah hujan tahunan 3.325 mm, maka taksiran potensi air tanah maksimum adalah sebesar 3,1 L/detik/km2. Di Batam Barat pH air tanah berkisar 4,0 dan 5, unsur yang kadang tinggi adalah kadmium dan sulfida. Di beberapa tempat terlihat adanya nitrit yang merupakan salah satu indikator pencemaran lingkungan. Batam Timur memperlihatkan pH yang rendah, tetapi sumur linnya memperlihatkan kisaran pH yang diperkenankan, kisaran DHL antara 14 sampai mikro-mhos/cm. Kadar besi yang tinggi hanya dijumpai pada separuh dari conto, demikian pula dengan silfida dan zat organik. Sitemui sejumlah sumur dengan nitrit dan ammonium yang tinggi. Dari diagram piper diketahui beberapa tempat di Batam Barat memperlihatkan indikasi percampuran air tawar dengan air asin. Di Batam Timur beberapa conto air tanah mengandung zat terlarut yang tinggi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []