STUDI WILAYAH POTENSI RAWAN BANJIR DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU SERTA IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMPN 11 KOTA BENGKULU

Setiap musim hujan atau hujan deras di hulu bersamaan dengan air laut pasang, banjir dapat dipastikan terjadi di wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu, sehingga kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir adalah penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan potensi rawan banjir di wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu yang diimplementasikan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, karena masyarakat hidup bersama dengan banjir berarti harus memiliki pengetahuan, sikap, dan partisipasi dalam menjaga keseimbangan lingkungan sebagai usaha mengurangi risiko banjir. Dalam mencapai tujuan penelitian, pemetaan wilayah potensi banjir melalui pendekatan zonasi spasial berdasarkan elevasi, jarak dari sungai, dan jarak dari garis pantai. Data koordinat dan elevasi diperoleh langsung di lapangan menggunakan GPS Epoch TM 10 L1. Hasil penelitian ditampilkan sebagai penunjang dalam pembelajaran Pemanasan Global melalui pembelajaran berbasis masalah (PBL). Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan 32 peserta didik. Hasil penelitian didapat peta yang diklasifikasikan ke dalam 3 zona potensi rawan banjir, yaitu zona potensi tinggi, zona potensi sedang, dan zona potensi rendah dengan wilayah paling berpotensi rawan banjir ada pada Kelurahan Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, dan Beringin Raya. Implementasi penelitian pada pembelajaran menunjukkan bahwa setelah belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL): 1) Hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain kelompok tinggi 0,81 (kriteria tinggi), kelompok sedang 0,60 (kriteria sedang), dan kelompok rendah 0,46 (kriteria sedang); 2) Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelompok tinggi, sedang dan rendah berdasarkan hasil Uji-Anava dengan nilai F = 20,68 lebih besar dari F tabel hitung = 3,33 pada taraf signifikansi 5%.