Hubungan Persepsi mengenai Lingkungan Pembelajaran dengan Pendekatan Belajar Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter

Latar belakang: Pendidikan Kedokteran terdiri atas dua fase, preklinik dan fase klinik. Setiap institusi pendidikan kedokteran menginginkan mahasiswanya menggunakan pendekatan belajar mendalam. Pendekatan belajar dapat mencerminkan bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Tujuan penulis adalah membuktikan bahwa terdapat korelasi antara persepsi lingkungan pembelajaran terhadap pendekatan belajar pada mahasiswa progam studi profesi dokter. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional secara cross sectional. Sampel terdiri dari 178 responden dari seluruh stase. sampel dipilih secara cluster sampling. Setiap responden diberi kuesioner untuk menilai persepsi tentang lingkungan pembelajaran dan tentang pendekatan belajar. Kuesioner sudah melalui proses validasi dan reliabilitas. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji koefisien kontingensi Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang lingkungan pembelajaran hasilnya hampir sama antara kategori baik namun masih membutuhkan perbaikan dan banyak masalah. Ada 9 stase yang menunjukkan hasil kategori banyak masalah yaitu stase THT, Forensik, Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi, Jantung , Paru, Bedah, Psikiatri, dan Rehabilitasi Medik. Hasil dari pendekatan belajar, rata–rata mahasiswa menggunakan pendekatan belajar mendalam. Terdapat korelasi signifikan antara persepsi lingkungan pembelajaran dan pendekatan belajar pada mahasiswa program studi profesi Faklutas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan nilai p< 0,05 (p=0,001) dan kategori korelasi lemah dengan nilai koefisien kontingensi C =0.312. Simpulan penelitian: Terdapat korelasi yang lemah antara persepsi lingkungan pembelajaran dan pendekatan belajar pada Mahasiswa Progam Studi Profesi Dokter FK UNS Kata kunci: lingkungan pembelajaran klinik, persepsi lingkungan belajar, pendekatan belajar