PENGARUH IMF (INTERNATIONAL MONETARY FUND) DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN EKONOMI- POLITIK INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU (1967-1974)

2018 
Abstrak : Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan  pengaruh IMF (international  monetary   fund) dalam pengambilan kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Orde Baru (1967-1974).dan Mendeskripsikan pengaruh IMF (international monetary   fund)  dalam pengambilan kebijakan politik Indonesia pada masa Orde Baru (1967-1974). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan  dengan menggunakan metode historis karena penelitian ini diarahkan untuk meneliti, mengkaji dan menjelaskan peristiwa masa lalu melalui metode sejarah yang bersifat kualitatif. Susunan penelitian menggunakan kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan statistik dengan ciri khas tersendiri. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah Ketergantungan Indonesia terhadap pihak asing membuat negeri ini tergadaikan perekonominya. IMF bisa dikatakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan para investor. Pemerintah hanya sebagai fasilitator masuknya para pemodal asing untuk mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia, baik berupa barang maupun  jasa.  2). Pengaruh IMF (International Monetary Fund) dalam hal pemotongan subsidi terhadap kebutuhan dasar rakyat (BBM, Listrik, dan Air). Dengan memotong subsidi bagi kehidupan rakyat, maka rakyat akan berontak, atau akan terjadi huru-hara dalam kehidupan sosial masyarakat, kegiatan ekonomi akan macet, produktivitas akan menurun,  kegiatan ekspor turun, tidak punya devisa, dan utang luar negerinya tidak akan terbayar dan inilah terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru. 3). Pengaruh IMF (International Monetary Fund) dalam hal deregulasi dunia usaha. Soeharto juga membawa kembali investasi asing dari luar negeri yang praktis menghilang  dibawah pemerintahan Soekarno karena alasan ideologis, ketidakstabilan politik, dan pengelolaan perekonomian yang salah. Secara bijak, Soeharto berkonsentrasi pada pembangunan dalam negeri dan pembangunan ekonomi. Dan ia tidak memiliki banyak pilihan karena keterbatasan Indonesia dihampir semua bidang setelah pertualangan internasional Soekarno. Masyarakat internasional mendukung program-program Soeharto dalam menjadwal ulang utang Indonesia di Tokyo. Melalui IGGI ( Inter goverenmental group on Indonesia. Abstract: This research aims to describe the influence of IMF (International Monetary Fund) in the economic policy of the New Order (1967 – 1974). And describing the influence of IMF (International Monetary Fund) in the Indonesian political policy during the New Order (1967-1974). The research methods used in this study are qualitative research with the study of literature using historical methods because the research is aimed at researching, reviewing and explaining past events through Qualitative method of history. The research arrangement uses qualitative research that does not use statistics with its own distinctive characteristics. The results obtained from the research are Indonesia's dependence on foreigners to make the country is the economy. The IMF can be said to be a liaison between governments and investors. The Government is only the facilitator in the entry of foreign investors to exploit the natural wealth in Indonesia, both in the form of goods and services.  2). Influence of IMF (International Monetary Fund) in the case of withholding subsidies to the basic needs of the people (BBM, electricity, and water). By cutting subsidies for people's lives, the people will be guided, or there will be riots in the social life of the community, economic activities will be jammed, productivity will decline, export activities down, no foreign exchange, and debt outside His country would not have paid off and this was the case during the New Order administration. 3). Influence of IMF (International Monetary Fund) in terms of deregulation of the business world. Suharto also brought back foreign investments from abroad that practically disappeared under Sukarno's rule for ideological reasons, political instability, and incorrect economic management. Wisely, Suharto concentrated on domestic development and economic development. And it does not have much choice because Indonesia's limitations are almost all fields after the international adventure of Sukarno. The international community supported Suharto's programmes in rescheduling Indonesia's debts in Tokyo. Through IGGI (Inter goverenmental Group on Indonesia.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []