Sitasi, Aktualisasi Diri, dan Akreditasi Institusi

Pengakuan karya seseorang sudah dimulai sejak zaman kejayaan negara Islam di abad ke-7 sampai ke-16. Pasang surut perkembangan keilmuan saat itu sangat erat dengan perkembangan dan kestabilan pemerintahan Islam. Penurunan pamor dan keberadaannya tergerus bersamaan dengan keruntuhan kejayaan Islam dan bergeser ke era Romawi dan Eropa. Kesadaran pengakuan karya ini terus berkembang hingga lebih marak di abad ke-19. Sejak itu sitasi hasil karya ilmiah yang dipublikasikan telah meluas dipergunakan untuk dapat mencerminkan kekuatan dan pemetaan dampak intelektual ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, institusi, negara, maupun lembaga/media yang mempublikasikannya. Studi kasus PNS dosen khususnya ITS dan negara pada umumnya dalam berkarya untuk terindeks scopus masih membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah sebagai keperpihakan kebijakannya untuk dapat mengejar ketertinggalannya dengan perguruan tinggi luar negeri dan mengangkat sitasi intelektual nasional ke tingkat dunia.