Analisis Pengaruh Model Propagasi dan Perubahan Tilt Antena Terhadap Coverage Area Sistem Long Term Evolution Menggunakan Software Atoll

2015 
Performansi jaringan komunikasi seluler sistem LTE dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah coverage area dari Base Transceiver Station. Jauh dekatnya coverage area ini dipengaruhi oleh power transmitter, frekuensi, spesifikasi perangkat, dan sudut kemiringan (tilt) antena. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu perhitungan dan simulasi menggunakan software Atoll untuk menentukan coverage area yang dihasilkan pada frekuensi 900 MHz dengan model propagasi Okumura-Hatta dan ITU-R P.529, dan frekuensi 1800 MHz dengan model propagasi Cost-231 Hatta dan Standard Propagation Model, serta mengubah tilt antena hingga 10o untuk mengetahui perubahan jarak jangkauannya. Hasil yang didapatkan adalah pada frekuensi 900 MHz model propagasi Okumura-Hatta menghasilkan jarak jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan model propagasi ITU-R P.529, dan pada frekuensi 1800 MHz Standard Propagation Model menghasilkan jarak jangkauan yang lebih jauh jika dibandingkan dengan Cost-231 Hatta. Dengan menambah sudut kemiringan (tilt) antena,maka jarak jangkauan yang dihasilkan semakin kecil. Dengan perubahan sudut 10o jarak jangkauan pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz berkurang sebesar 3,491 km dan 1,606 km. Simulasi perencanaan yang dilakukan di Kota Semarang memerlukan 15 site untuk mendapatkan coverage area yang menyeluruh dengan sistem jaringan LTE 900 MHz.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []