PERANCANGAN CULINARY TOURISM DI TEPIAN SUNGAI ELO KOTA MAGELANG DENGAN PENDEKATAN SIMBIOSIS ARSITEKTUR

2019 
ABSTRAK Kota Magelang memiliki beragam destinasi wisata yang tersebar dengan berbagai daya tarik wisatanya yang cukup tinggi, namun perlu adanya destinasi wisata baru yang atraktif dan secara umum potensi dan peluang pengembangan wisata di Kota Magelang sangat besar guna mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor pariwisatanya. Inventarisasi dan penggalian berbagai potensi, dengan memiliki berbagai keunikan dan daya tarik, meningkatnya promosi, informasi dan pemasaran pariwisata, menyelenggarakan berbagai event yang dapat menarik wisatawan hadir ke Kota Magelang serta mengembangkan berbagai fasilitas pendukung kepariwisataan diharapkan akan menjadi daya tarik obyek bagi wisatawan untuk berkunjung ke Magelang, sehingga perancangan wisata kuliner yang berlokasi di kawasan Soekarno Hatta Kota Magelang yang dipadukan oleh berbagai fungsi kegiatan rekreasi lainnya saling memberikan kontribusi positif bagi aktivitas didalamnya. Perancangan yang digunakan adalah melalui tahapan survey lapangan yang berguna untuk mengetahui kondisi, potensi, dan lingkungan sekitarnya yang nantinya berfungsi untuk mendapatkan analisis dan bahan acuan dalam proses merancang, serta melalui komparasi studi pustaka dan studi banding guna memberikan rancangan yang optimal dan sesuai dengan harapan nantinya. Perancangan wisata kuliner yang direncanakan di kawasan Soekarno Hatta Kota Magelang ini menggunakan pendekatan simbiosis arsitektur, simbiosis dalam arsitektur sebagai tema perancangan digunakan untuk menggabungkan dua tempat yang berbeda fungsi dan kegiatan yang berbeda menjadi sesuatu yang baru dan memiliki dampak simbiosis positif yang baik bagi kedua belah pihak dan dapat mencapai prospek dan fisibilitas yang diharapkan nantinya. Kata kunci: daya tarik obyek, simbiosis arsitektur, tepian air, wisata kuliner ABSTRACT The City of Magelang has a variety of tourist destinations, spread with a variety of quite-high tourist attractions. However, a new attractive tourist destination and common potential and opportunities for tourism development in this very large city of Magelang, to encourage the Regional Original Income (PAD) in the tourism sector. Inventory and development of various potentials, that have uniqueness and sense of place, improving promotion, tourism information and marketing, organizing various events that can attract tourists to come to the City of Magelang, and by developing various supporting facilities for tourism, it is expected to be an attraction for tourists to visit Magelang. Therefore, the culinary tourism design located in the Soekarno Hatta Area of Magelang City, combined with various other recreational activities that contribute positively to the activities inside. The design was used through the stages of a field survey that was useful for knowing the conditions, potential, and the surrounding environment, which later served to obtain analysis and reference materials in the design process, as well as through comparative literature studies and comparative studies to provide optimal and appropriate designs later. The design of the culinary tour planned in the Soekarno Hatta Area of Magelang City used the architectural symbiosis approach, that is the symbiosis in architecture as a design theme used to combine two different places of different functions and activities into something new, and have the impact of a positive symbiosis that is good for both parties, and can reach the prospect and expected feasibility later. Keywords: sense of place, architectural symbiosis, waterfront, culinary tourism
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []