Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Dengan Derajat Kelainan Refraksi Pada Anak Di Rs Mata Cicendo Bandung

2015 
Kelainan refraksi adalah keadaan tidak terbentuknya bayangan tegas pada retina, karena ketidakseimbangan sistem penglihatan pada mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Tipe kelainan refraksi adalah  myopia, hipermetropia, dan astigmatisma. Kelainan refraksi di Indonesia menempati urutan pertama untuk kejadian penyakit mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin terhadap kelainan refraksi di poliklinik mata anak pada Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung tahun 2014. Subjek penelitian ini adalah anak yang didiagnosis kelainan refraksi berdasarkan data rekam medis di poliklinik mata anak pada RS Mata Cicendo Bandung.  . Pemilihan sampel dilakukan dengan convenience sampling berdasarkan waktu yang diberikan oleh tempat penelitian. Didapatkan 155 sampel anak usia 3-14 tahun dengan kelainan refraksi. Metode penelitian ini bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional . Data dianalisis dengan uji chi-square (x²) dengan tingkat kemaknaan (p<0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa miopia lebih banyak diderita oleh anak perempuan (64,8%) dan usia terbanyak adalah 10-14 tahun (88,9%). Hipermetropi tertinggi pada anak laki-laki (66,7%) dan usia terbanyak adalah 3-5 tahun (41,7%) kemudian diikuti astigmatisma lebih banyak diderita oleh anak perempuan (63,6 %) dan usia terbanyak 10-14 tahun (66,2%). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan derajat kelainan refraksi
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []