Mangrove ecosystems under threat in Indonesia: the Segara Anakan Lagoon, Java, and other examples

Abstract Indonesian mangrove forests are of major local and global importance for ecological and economic reasons. Indonesia has both the largest area of mangrove forests and the highest mangrove deforestation rate by country. Using the mangrove-fringed Segara Anakan Lagoon on Java as a prime example, this chapter explains the ecosystem services provided by mangrove-dominated coastal ecosystems, as well as the threats to it. Related governance approaches and interventions are discussed, while special emphasis is given to water quality, “Blue Carbon” storage, biodiversity, natural resource use, land use change, and the underlying political and societal dynamics. While ecosystem service supply is strongly impaired in the Segara Anakan Lagoon, mainly because of deforestation and high sediment deposition related to land use change, mangrove ecosystems in other areas appear to be in a better state. Finally, directions of future research and recommendations for policy and society are given. Abstrak Hutan bakau Indonesia sangat penting secara lokal dan global karena memiliki nilai ekologis dan ekonomis. Indonesia merupakan negara dengan wilayah hutan bakau terluas, namun laju deforestasi hutan bakaunya tertinggi. Menggunakan Laguna Segara Anakan yang bertipe hutan bakau tepian pulau di Jawa sebagai contoh utama, bab ini membahas tentang jasa ekosistem yang diberikan oleh ekosistem pesisir yang didominasi hutan bakau maupun ancaman terhadap jasa ekosistem tersebut. Pembahasan meliputi pendekatan dan intervensi tata kelola yang terkait, sedangkan penekanan khususnya adalah pada kualitas air, cadangan karbon pada ekosistem pesisir dan laut ( ‘Blue Carbon’ storage), keanekaragaman hayati, pemanfaatan sumber daya alam, perubahan penggunaan lahan, dan dinamika sosial politik yang mendasarinya. Meskipun pasokan jasa ekosistem di Laguna Segaran Anakan sangat buruk, terutama karena deforestasi dan tingginya sedimentasi terkait dengan perubahan penggunaan lahan, ekosistem bakau di daerah lain kondisinya lebih baik. Di bagian akhir bab ini disajikan arah penelitian kedepan dan rekomendasi untuk kebijakan dan masyarakat.