Hubungan Waktu Pemberian Makanan Tambahanterhadap Status Gizi Bayi Di Wilayah Desa Jembungan, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah

2017 
ASI dapat mencukupi seluruh kebutuhan bayi akan zat gizi sampai berusia 6 bulan, sesudah itu bayi memerlukan makanan tambahan. Pemberian makanan pendamping ASI harus setelah 6 bulan, jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan. Bila diberikan terlambat akan mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu.Tujuan Penelitian ini Mendiskripsikan waktu pemberian makanan tambahan bayi di wilayah desa Jembungan,mendiskripsikan status gizi bayi di desa Jembungan dan untukmengetahui hubungan waktu pemberian makanan tambahan dengan statusgizi bayi. Jenis penelitian adalah Explanatory research dengan pendekatan cross-sectional . Jumlah populasi adalah 70.Sampel yang dipakai berjumlah 42 responden.Pengambilan sampel dengan metode random sampling, Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.Analisis data menggunakan uji Kendall Tau (τ) . Hasil Penelitian menunjukkan Waktu pemberian makanan tambahan sebagian besar ibu bayi memberikan pada usia kurang dari 6 bulan sebanyak (81,0%). Status gizi bayi hasil penimbangan adalah baik sebanyak (97,6%). (3).Analisis data dengan uji Kendall Tau (τ) menunjukkan tidak adahubungan waktu pemberian makanan tambahan terhadap status gizi bayi sebesar 0,076 dan nilai signifikansi sebesar 0,628. Tidak ada hubungan waktu pemberian makanan tambahan terhadap status gizi bayi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []