Komunikasi Pembelajaran dalam Gerakan Literasi Sekolah di SMP Cendekia Muda

2019 
Abstract. Indonesia is a country with a low level of interest in reading based on UNESCO survey. This situation that happening in community was coming from a lack of attention from the government to providing a properly information facilities and infrastructure in many aspects. Therefore, government is taking an anticipatory steps to increasing of literacy activities frequently in school envinroment through a Gerakan Literasi Sekolah program. This Gerakan Literasi Sekolah program is also should worked collaboratively among of curriculum program in a school itself with another elements as well. Among numerous school who participating government program there are certainly several schools that being an representative to showing how a government program works properly through Gerakan Literasi Sekolah itself. In this case, SMP Cendekia Muda is a one among many school that consistently showing literacy activities at every learning activity on their daily basis in appropriate way. SMP Cendekia Muda was founded by a several experts education practitioner to providing an alternative solution in community to presenting atmosphere studying with an fun and meaningful approach. In order to following government program, SMP Cendekia Muda has been develop learning activities in meaningful way based on sirah nabawiyyah curriculum concept. That concept later being expanded furthermore become an curriculum programme that integrated to learning program called SABAR (Shaleh/Shalehah, Amanah, Barakah). Through this integrated curriculum program, SMP Cendekia Muda expanding learning system that focused on meaningful literacy activities then each learning activity would be meaningful as well. This effort is carried out as a form of commitment and harmonizing the government's purpose in the ongoing Gerakan Literasi Sekolah program. Keywords: Gerakan Literasi Sekolah, Communication of Learning, SMP Cendekia Muda. Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat membaca yang rendah berdasarkan survei UNESCO. Rendahnya minat baca di masyarakat diakibatkan oleh dari kurangnya perhatian pemerintah dalam mengakomodasi sarana informasi yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah antisipatif guna meningkatkan frekuensi kegiatan literasi di lingkungan sekolah dengan membentuk program Gerakan Literasi Sekolah. Program Gerakan Literasi Sekolah ini tentunya mesti berjalan secara kolaboratif antara program kurikulum di sekolah yang bersangkutan dan bersama dengan elemen-elemen lainnya. Di antara banyaknya sekolah yang berpartisipasi pada program pemerintah ini tentunya ada beberapa sekolah yang merupakan suatu representatif dari Gerakan Literasi Sekolah yang ideal. Dalam hal ini penulis merasa bahwa SMP Cendekia Muda adalah salah satu di antara banyaknya sekolah yang mampu mengaplikasikan Gerakan Literasi Sekolah dengan komprehensif. Berdirinya SMP Cendekia Muda ini hadir sebagai bentuk dedikasi segelintir praktisi pendidikan yang handal dalam menghadirkan iklim pembelajaran yang sarat akan makna dengan pendekatan yang menyenangkan. Dalam menerapkan program Gerakan Literasi Sekolah ini, SMP Cendekia Muda mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sarat akan literasi melalui konsep kurikulum sirah nabawiyyah . Konsep tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu program kurikulum yang terintegrasi dengan nama SABAR (Shaleh/Shalehah, Amanah, Barakah). Melalui program kurikulum terintegrasi ini SMP Cendekia Muda mengembangkan sistem pembelajaran yang sarat akan kegiatan literasi sehingga setiap kegiatan belajar akan berlangsung sarat akan makna. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dan menyelaraskan visi misi pemerintah dalam program Gerakan Literasi Sekolah yang sedang berjalan ini. Kata Kunci: Gerakan Literasi Sekolah, Komunikasi Pembelajaran, SMP Cendekia Muda.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []