Akses Sanitasi, Merokok dan Annual Parasite Incidence Malaria sebagai Prediktor Stunting Baduta di Indonesia

2020 
Proporsi stunting baduta berada diatas 20%, mengindikasikan bahwa masih terjadinya masalah gizi kronis dan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Dampak stunting bukan saja berpengaruh terhadap perawakan dengan segala konsekuensi gangguan tumbuh kembang, akan tetapi berpengaruh terhadap produktifitas ekonomi suatu negara. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model prediksi responsif stunting pada baduta di Indonesia. Desain pengembangan model menggunakan formulasi matematis menggunakan data aggregate dari metadata indikator TPB/SDGs dan indikator harga pangan (beras dan telur). Data deret waktu dipilih sebanyak 16 variabel dari 34 provinsi di Indonesia dalam rentang waktu 4 tahun (2015–2018). Analisis data menggunakan metode regresi backward dengan perangkat lunak IBM SPSS Statistics version 22. Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak (X9), kebiasaan merokok penduduk umur ≥15 tahun (X14) dan Annual Parasite Incidence (API) malaria per 1000 penduduk (X12) merupakan prediktor yang responsif terhadap stunting baduta di Indonesia. Model prediksi dinyatakan dengan persamaan dengan nilai R2 sebesar 49,9% dan nilai Radj sebesar 44,9%, yang berarti akses sanitasi, merokok dan API malaria cukup baik digunakan untuk menduga prevalensi stunting baduta di Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan pemenuhan akses fasilitas sanitasi rumah tangga, terutama pada wilayah endemis malaria dan rumah tangga memiliki anggota keluarga perokok.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    24
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []