Prosiding Seminar Nasional : THE LOST WORLD Historical Continuity for Sustainable Future
2016
Arsitektur bersifat terbuka dalam berbagai titik pandang. Perkembangan arsitektur
akhir-akhir ini cenderung menolak modernisasi-rasionalisasi. Namun penolakan yang
tidak proposional membahayakan perkembangan karena pada dasarnya rasional itu
bagian dari manusia yang tidak bisa ditinggalkan. Ego telah merusak dunia berarsitektur,
oleh karena itu, saat ini adalah saatnya melakukan “the turning point of
culture” (titik balik peradaban) dalam arsitektur yang ber-etika, merevisi peradaban
ber-arsitektur yang rasional-mekanistik yang terpusat pada diri (ego) dengan
peradaban ber-arsistektur yang holistik-ekologis yang didasari oleh kearifan intuitif,
dengan kembali meperhatikan aktivitas eco untuk merespon gejala “the lost world”.
Riset dalam arsitektur tidak bersifat otonom dan independen, melainkan
membutuhkan pendekatan yang dipinjam dari bidang ilmu lain untuk memecahkan
masalah dalam riset arsitektur itu sendiri. Maka memahami ragam pendekatan dalam
berbagai paper diseminasi pada SCAN 2016 ini menjadi penting untuk menemukenali
pendekatan yang relevan dan ampuh (powerful) untuk memecahkan masalah baik
yang sifatnya arsitektural dan non arsitektural. Pada titik inilah tujuan SCAN 2010-2020
menjadi strategis.
Senyampang dengan kegiatan Lustrum sekaligus upaya revitalisasi bidang
akademik di Prodi S-1 dan S-2 Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta, semoga
kegiatan ini turut meningkatkan atmosfir akademik khususnya dalam Penelitian Dosen
dan Mahasiswa.
Kami mengundang dan menawarkan kerjasama kepada Program Studi Arsitektur
lain untuk turut berpartisipasi sebagai tim penyelenggara pada SCAN yang akan
datang.
Selamat berkarya dan menghasilkan penelitian yang unggul, inklusif, humanis dan
berintegritas.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI