Peningkatan Pemahaman Bahaya Merokok Melalui Layanan Informasi Berbantuan Audio Visual Pada Siswa Kelas Vi Sd 1 Bakalan Krapyak Kudus

2017 
Rokok mengandung ribuan zat kimia dalam asap yang dihasilkannya, atau komponen asap yang juga disebut sebagai emisi asap. Komponen asap yang paling luas dikenal adalah tar, nikotin, karbon monoksida (CO). Selain zat-zat ini, hingga saat ini lebih dari 7000 zat kimia telah diketahui terkandung dalam asap rokok. Salah satu konsekuensi utama yang bisa dapatkan dari rokok adalah menderita penyakit jantung, stroke dan paru-paru dan kanker. Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Audio visual adalah jenis media yang mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat seperti: rekaman video, berbagai ukuran film, slide, suara dan lain sebagainya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana layanan informasi berbantuan audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya merokok pada siswa kelas VI SD 1 Bakalan Krapyak Kudus tahun pelajaran 2016/2017? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan peran peneliti dalam pelaksanaan layanan informasi berbantuan audio visual untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya merokok pada siswa kelas VI SD 1 Bakalan Krapyak Kudus tahun pelajaran 2016/2017. 2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman siswa tentang bahaya merokok melalui layanan informasi berbantuan audio visual pada siswa kelas VI SD 1 Bakalan Krapyak Kudus tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, PTBK melalui prosedur tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap (2 siklus). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD 1 Bakalan Krapyak Kudus Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis data induksi secara kualitatif. Pemahaman siswa tentang bahaya merokok pada siklus I mendapatkan skor rata-rata 24,58 (49%) kategori (Kurang) meningkat pada siklus II mendapatkan skor rata-rata 37,83 (76%) kategori (Baik), jadi terjadi peningkatan sebesar 27%. Aktivitas peneliti dalam penerapan layanan informasi berbantuan audio visual pada siklus I mendapatkan skor 63 (63%) kategori (Cukup). Pada siklus II peneliti mendapatkan skor rata 86 (86%) kategori (Sangat baik), jadi terjadi peningkatan sebesar 23%. Simpulan hasil penelitian ini adalah Terjadi Peningkatan Pemahaman Bahaya Merokok mulai dari pra siklus dengan skor rata-rata 12,25 kategori (Sangat Kurang), Siklus I dengan skor rata-rata 24,58 kategori (Kurang), siklus II dengan skor rata-rata 37,58 kategori (Baik). Dengan demikian layanan informasi berbantuan audio visual dapat meningkatkan pemahaman bahaya merokok pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakalan Krapyak Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Disarankan sebagai berikut: 1. Kepala sekolah: Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa layanan informasi berbantuan audio visual sangat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya merokok, dengan adanya dampak positif dari layanan informasi berbantuan audio visual diharapkan kepala sekolah dapat mendukung adanya peran dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di SD 1 Bakalan Krapyak Kudus. 2. Guru Kelas: Dengan pelaksanaan layanan informasi berbantuan audio visual yang mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya merokok, diharapkan guru kelas dapat menggunakan media dalam proses pembelajaran seperti media audio visual dalam kegaiatan belajar mengajar. 3. Wali murid: Wali Murid diharapkan lebih memperhatikan pergaulan siswa dan menjadikan hasil penelitian sebagai masukan dalam memberikan pengertian dan perhatian kepada anak dan keluarga akan bahaya yang ditimbulkan dari merokok. 4. Siswa: Siswa diharapkan lebih waspada pada pergaulan dan dampak yang ditimbulkan secara langsung dari aktivitas merokok. 5. Penelitian selanjutnya: Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan teknik dalam konseling atau media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan siswa, dan menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam mengembangkan penelitian dalam ranah bimbingan dan konseling di kemudian hari menjadi lebih baik.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []