Mendorong Keikutsertaan Suami dalam Program Keluarga Berencana Melalui Perbaikan Pemahaman tentang Metode Kontrasepsi

2021 
Partisipasi pria merupakan salah satu masalah yang masih dihadapi dalam program keluarga berencana di beberapa negara termasuk Indonesia. Program keluarga berencana yang berfokus pada kaum perempuan di tengah masyarakat yang menganut sistem patriarki menyebabkan adanya kesan bahwa perempuanlah yang memiliki tanggung jawab dalam hal pengaturan kehamilan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendorong keikutsertaan suami dalam program keluarga berencana melalui perbaikan pemahaman tentang metode kontrasepsi. Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para suami memiliki wawasan yang luas tentang metode kontrasepsi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan terintegrasi melalui kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan tahun 2020 di Dusun Modalan, Banguntapan, Bantul pada tanggal 19 sampai dengan 20 Februari 2020. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui musyawarah masyarakat desa sebagai bentuk community engagement dan edukasi tentang mitos dan fakta seputar metode kontrasepsi dan keluarga berencana. Program pengabdian kepada masyarakat ini terbukti secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan pria dalam isu keluarga berencana ( Mean difference =27,40; 95%CI=12,64 – 42,17; p-value =0,001). Keterlibatan masyarakat mulai dari proses penentuan prioritas masalah menjadikan intervensi yang dilakukan benar-benar merupakan kebutuhan masyarakat. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan sasaran berpartisipasi secara aktif selama kegiatan berlangsung, sehingga pengetahuannya tentang keluarga berencana meningkat. Kata Kunci : kontrasepsi; keluarga berencana; partisipasi suami. Encouraging Male Participation in the Family Planning Program Through Improving Understanding of the Contraception Methods ABSTRACT Male involvement is one of the challenges of the family planning program in many countries, including Indonesia. The family planning program, which focuses on women in a society that adopts a patriarchal structure, causes the perception that women have responsibilities in regulating pregnancy. This community engagement initiative was developed to promote husbands' involvement in family planning programs through an increased understanding of contraceptive methods. After engaging in this activity, it is hoped that the husbands will have broad insights into contraception methods. This community development was carried out through the Field Study Experience (PBL) of Faculty of Public Health Universitas Ahmad Dahlan in Dusun Modalan, Banguntapan, Bantul, from 19 to 20 February 2020. Through village group meetings, the approach taken was a medium of community involvement and education about the rumors and truth about contraception and family planning practices. This community service initiative has been shown to substantially increase male knowledge on family planning issues (mean difference = 27.40; 95% CI = 12.64-42.17; p-value = 0.001). Community involvement in the process of determining priority problems makes interventions become a community need. This indirectly causes the target to engage actively during the activity, consequently increasing their understanding of family planning. Keywords : contraception; family planning; male involvement.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []