Strategi Defensif Masyarakat Muslim Dalam Toleransi Agama: (Studi Komparatif Masyarakat Desa Rowotengah, Jember dan Desa Kemantren, Lamongan)

2021 
Perbedaan agama tidak jarang menimbulkan berbagai perbedaan karakteristik sifat dan kehidupan masyarakat yang mana memiliki perbedaan satu sama lainnya. Sehingga memunculkan sebuah tantangan besar bagi agama dan masyarakat beragama Indonesia adalah pluralisme. Bagi mereka diperlukan survive untuk agamanya agar intensitas nilai-nilai keagamaan di dalamnya tidak berkurang atau bahkan hilang. Dalam studi ini akan dibahas mengenai kehidupan masyarakat Jawa pedesaan. Pembahasannya terfokus pada masyarakat Rowotengah, Sumberbaru, Jember, dan Kemantren, Paciran, Lamongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari perbedaan strategi defensive masyarakat muslim di desa Rowotengah dan desa Kemantren terhadap toleransi agama dengan warga non muslim. Teori yang digunakan untuk menganalisa fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat adalah teori structural fungsional Talcott Parsons. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model toleransi antara masyarakat muslim desa Rowotengah dan masyarakat muslim desa Kemantren memiliki perbedaan. Pertama, Masyarakat muslim di desa Rowotengah bersikap toleransi atas ajaran agama. Sedangkan masyarakat muslim desa Kemantren bertoleransi karena secara tidak langsung mereka memiliki keperluan yang sama di bidang ekonomi. Kedua, masyarakat desa Rowotengah memiliki strategi defensif dengan model dramaturgi, sedangkan masyarakat desa Kemantren dapat dapat beradaptasi dan mengintegrasikan dirinya dengan baik. Keywords: agama, toleransi, strategi defensif
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []