Tingkat Kebuntingan pada Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Mikroenkapsulasi pada Sapi Perah

2019 
Penelitian dilakukan untuk mengetahui fertilitas semen beku mikroenkapsulasi melalui inseminasi buatan pada sapi perah dengan waktu yang berbeda. Uji fertilitas dilakukan dalam dua kegiatan penelitian, yaitu IB menggunakan sinkronisasi estrus (P.I.) dan IB estrus alami (P II). Sinkronisasi estrus dilakukan menggunakan protokol prostaglandin dua kali injeksi intarmuskular selang 11 hari. Pada penelitian I.1 (P.I.1) IB semen beku kontrol (K) dan mikroenkapsulasi (M) dilakukan 24, 48 dan 72 jam setelah injeksi prostaglandin kedua tanpa memperhatikan munculnya estrus, sementara pada P.I.2 inseminasi menggunakan K dan M dilakukan pada onset estrus. Penelitian II, IB menggunakan M dilakukan saat onset estrus, sementara K dilakukan saat onset estrus dan 12 jam setelah onset estrus (SOP IB semen beku). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebuntingan M tidak berbeda dengan K yaitu 0%, 40%, 40% vs 0%, 33%, 41% berturut turut untuk 24, 48, 72 jam (P.I.1). Ketika IB dilakukan pada onset estrus (P.I.2) maka tingkat kebuntingan M lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan K (26,6 vs 8,3%). Pada P.II. dimana IB dilakukan pada estrus alami, maka IB yang dilakukan pada 0-3 jam onset estrus maka tingkat kebuntingan M lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan K (37,7 vs 27,4%). Sementara ketika M diinseminasikan 0-3 jam onset estrus dan K diinseminasi 12 jam setelah onset estrus maka tingkat kebuntingan tidak berbeda (44,4 vs 45,0). Kesimpulan dari penelitian ini adalah M dapat diaplikasikan pada kondisi awal estrus, yaitu 0-3 jam onset estrus dengan hasil yang tidak berbeda dengan IB semen beku K yang di inseminasi sesuai ketentuan waktu inseminasi untuk semen beku.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []