PERILAKU ADOPSI INOVASI PELAKU INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SULAMAN KHAS MINANGKABAU DALAM PENINGKATAN KINERJA USAHANYA

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan iptek-sosbud pada 467 orang pelaku industri kreatif sub sektor kerajinan khas Minangkabau dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja usaha yang dilihat dari pertumbuhan laba usaha, market share , Pertumbuhan usaha dan volume penjualan. Sehingga didapat nantinya faktor penentu yang akan dijalankan oleh aktor perubahan inovasi (ilmuwan, Pemerintah, Pelaku bisnis). Populasi penelitian adalah seluruh pengusaha industri kreatif sub sektor kerajinan pada Seluruh wilayah Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat yang berjumlah 467 orang. Dengan metode sensus semua populasi dalam penelitian dijadikan sampel. Pada penelitian ini faktor yang diteliti sebagai variabel yang mempengaruhi adopsi inovasi adalah People, industry, technology, resources, institution, dan financial intermediary (Departemen Perdagangan RI, 2008). Untuk mengukur adopsi inovasi, peneliti mengambil Model yang diadopsi dari Dibrell, 2008, yaitu menggunakan 4 dimensi yaitu inovasi teknologi, inovasi produk, inovasi pasar, dan inovasi pelayanan. Untuk mengukur kinerja perilaku kreatif, maka diadopsi dari Dibreel (2008) menggunakan 4 indikator yaitu posisi laba, pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dan market share. Untuk mengukur masing-masing variabel, digunakan bantuan kuesioner dengan model pertanyaan tertutup menggunakan skala likert 5 tingkat. Metode analisis data penelitian ini terbagi dua tahap yaitu analisis deskriptif dan analisis faktor. Untuk analisis deskriptif dijelaskan distribusi frekuensi dari setiap faktor, untuk kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu (TCR). Tahapan kedua dalam analisis deskriptif adalah mencari temuan empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi di dalam model analisis. Akan ditemukan faktor baru yang akan dinamai sesuai dengan dimensi pendukung faktor.