Perubahan Iklim dan Lingkungan: Variasi Keikliman dan Neraca Hidrologi di Pulau Kecil Terumbu Karang, Pulau Kappoposang dan Arus Lintas Indonesia
2003
Indonesia terletak di kawasan dimana berlangsung beberapa gejala iklim yang diduga memberi pengaruh kuat pada sistim iklim global. Sirkulasi Walker-Hadley, Dipole Mode, ENSO dan lain-lain memberi pengaruh kuat pada lingkungan dan kehidupan di kawasan Indonesia. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah dan sejauh mana sesungguhnya peran Selat Makassar dan Arlindo pada dua gejala penting yang mengontrol perubahan cuaca/iklim regional/global ini di masa lalu ketika kondisi laut berbeda (suhu, tinggi muka air, dll) pada masa yang berbeda pula (Holosen, zaman es, dll), terutama yang memberi sinyal tegas adanya perubahan lingkungan dan iklim. Sebaliknya, seberapa sensitif Selat Makasar dan kawasan disekitarnya terpengaruh, yang boleh jadi memberi kontrol pada lingkungan hingga jauh ke pedalaman di masa-masa yang berbeda tersebut. Upaya mengungkap gejala tersebut memerlukan pendekatan melalui model yang didasarkan pada data isotop stabil yang diperoleh dari beberapa jenis contoh yang terbentuk pada kondisi alam yang selalu berubah (atmosfer, lautan maupun daratan) dan kemudian luruh dan terawetkan di lautan. Koral dan sedimen laut yang terbentuk dan kemudian merekam kondisi perairan, dipilih sebagai contoh-contoh untuk memperoleh isitop stabil, dengan apa, variasi temporalnya bermanfaat sebagai data proxy pada upaya perekaan ulang kondisi lingkungan dan iklim di masa lalu, khususnya di perairan Selat Makassar dan sekitarnya. Koral yang terdapat di pulau di tengah selat (Pater Noster) maupun di pulau yang terdapat di tepian ujung perairan selat (Kappoposang, Derawan, dll) dianggap dapat memberi data yang dimaksud yang paling mewakili lingkungan selat dan berada pada pengaruh Arlindo. Sementara itu, contoh sedimen dari dasar kedalaman perairan selat diharapkan dapat memberi cukup biota mikro (foraminifera, ostracoda, dll) yang juga menyimpan informasi mengenai kondisi perairan. Contoh yang menyimpan informasi bagian pedalaman diharapkan dapat diperoleh dari sedimen danau. Informasi juga berpeluang diperoleh dari batang kayu (jati) maupun speleothem (stalagmit) dari gua karst. Pulau Kappoposang yang terletak di sisi timur ujung selatan Selat Makassar memiliki peluang khusus menyumbang informasi mengenai gejala Arlindo. Di sisi lain, pulau tersebut juga mengalami gejala cuaca yang erat kaitannya denga status Selat Makassar sendiri. Neraca lingkungan sisi terluar paparan Spermonde ini lebih dipengaruhi oleh kondisi perairan dari pada kondisi yang dikontrol oleh daratan. Cuaca yang dirasakan di pulau ini merupakan cerminan dinamika perairan kawasan yang lebih luas mencakup selat Makassar, Laut Jawa dan Flores.
Keywords:
- Correction
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI