Penataan sungai Ciliwung pada ruas Cawang Manggarai dalam upaya mitigati bencana banjir

2004 
Sungai Ciliwung, yang mengalir dari dataran tinggi Bogor, adalah salah satu sungai yang melintasi beberapa dataran rendah di Propinsi DKI Jakarta. Dengan kondisi topografi Propinsi DKI Jakarta yang sebagian wilayahnya berada pada dataran banjir, Sungai Ciliwung menjadi salah satu potensi penyebab terjadinya bencana banjir di DKI Jakarta. Bencana banjir yang terjadi di DKI Jakarta pada awal tahun 2002 mengakibatkan daerah genangan yang luas ( ± 25% wilayah Propinsi DKI Jakarta) dan memberikan dampak yang serius, yaitu korban jiwa, material dan non material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengurangan tinggi muka air banjir di Sungai Ciliwung pada ruas Cawang sampai Pintu Air Manggarai melalui beberapa skenario penataan sungai yang disimulasikan dalam aplikasi program HEC RAS versi 3.1. Dengan memasukkan beberapa skenario tersebut ke dalam simulasi dapat diperbandingkan skenario penataan sungai yang menghasilkan tinggi muka air banjir paling rendah pada beberapa besaran debit rancangan, juga dapat diketahui penampang melintang sungai yang tidak mampu dilewati besaran debit rancangan tertentu. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa penataan yang menghasilkan pengaruh paling besar pada pengurangan tinggi muka air banjir Sungai Ciliwung adalah Skenario 3 yaitu pelaksanaan normalisasi pada seluruh ruas sungai dan pelebaran Pintu Air Manggarai. Pada skenario ini dicapai pengurangan tinggi muka air banjir untuk penampang S 20 sampai dengan S 25 berturut-turut sebesar 167 cm, 163 cm, 172 cm, 179 cm, 167 cm dan 171 cm atau 17,60%, 17,16%, 18,09%, 18,76%, 17,38% dan 17,72% untuk simulasi dengan debit rancangan 100 tahun. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak terkait untuk menyusun upaya yang dapat dilakukan dalam mitigasi bencana banjir Sungai Ciliwung khususnya ruas Cawang sampai Pintu Air Manggarai Ciliwung River that flows from Bogor highland is one of the rivers passing several lowlands in DKI Jakarta Province. Given the topographic condition of DKI Jakarta Province with some of its area being flood plain area, Ciliwung River becomes a flood occuring potential for the Province. Flood disaster that occurred in early 2002 in DKI Jakarta Province had caused a wide inundation area (with approximately 25% area of DKI Jakarta were affected) and had caused serious casualties spanning from the losses of lives and damages properties. This research is conducted to estimate the water surface elevation over Ciliwung River within the Cawang - Manggarai reach through the exercise of several improvement scenarios and further simulating such scenarios by using of HEC RAS version 3.1 software. From the exercised scenarios and their simulations, we can reach a conclusion of a particular scenario, which result in the lowest water surface elevation with certain designed floods. Therefore, the structural and nonstructural mitigation will be able to be identified. The final result of this research shows that Scenario 3 of the river improvement exercises results in the lowest water surface elevation profile. Scenario 3 consists of river normalization along with revetment works over the span of the river and subsequently proposing additional opening sluice gate on Manggarai Barrage. This scenario results in 167 cm, 163 cm, 172 cm, 179 cm, 167 cm and 171 cm or 17,60%, 17,16%, 18,09%, 18,76%, 17,38% and 17,72% of maximum water level reduction respectively over cross section number S 20 to S 25, for several simulations with 100 years of designed discharge. The result of this research could be submitted as a recommendation to the relevant authority for river improvement planning against the flood disaster on Ciliwung River.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []