Perubahan Sifat Fisiko-Kimia Biji Jagung (Zea mays L.) pada Penyimpanan dengan Perlakuan Karbondioksida (CO)

2012 
Maize represent one of agriculture commodities having strategic value, particularly as animal feed. To increase maize availability and reduce its import dependency, an effort must be done by providing  good post harvest handling, thus losses can be minimized.  The aim of this research was to study changes in physico-chemical properties of maize grain applied by modified atmosfer condition since harvested until storage. Storage treatment using CO 0%, 40% and 70% each and control (opened, without CO).  Treatment done in three replications. Analysis had been done every 2 weeks. Research result showed that treatment of CO at three concentration level (0%, 40%, and 70%) and four storage time (2, 4, 6, and 8 weeks) significantly affected moisture content and crude fiber of maize grain, but did not significantly affected to ash, fat, protein, and starch content.  Nonetheless, as individual factor, storage time significantly affected content of ash, fat, and physical damage mean while CO concentration significantly affected starch content of maize grain. Protein composition changes on maize grain did not affected by treatment of CO and storage time, as the same as its individual factor. In this research, content of moisture, ash, fat, and crude fiber of maize grain still fulfill the SNI for maize grain for animal feed (SNI 01-4483-1998), whereas the protein content still low (below 7.5%) and has not fulfilled the standard yet.  This low protein content probably caused by its low content on initial storage time; 5.90%. Based on all chemical and physical characteristics of maize grain in this research, storage with CO treatment can be recommended to be applied on maize grain storage because of its ability in maintaining nutrient composition, compared to those without CO treatment. ABSTRAK Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki  nilai yang strategis, terutama sebagai pakan ter nak. Untuk meningkatkan ketersediaan jagung dan menurunkan ketergantungannya terhadap impor, diperlukan upaya penanganan pascapanen yang baik sehingga susut bobot dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini yaitu mempelajari perubahan sifat fisikokimia yang terjadi pada biji jagung dengan perlakuan kondisi atmosfir termodifikasi setelah dipanen sampai penyimpanan. Perlakuan penyimpanan menggunakan CO 0%, 40% dan 70% serta kontrol (terbuka, tanpa pemberian CO2).  Perlakuan dilakukan  sebanyak tiga kali ulangan. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian CO pada tiga taraf konsentrasi (0%, 40%, dan 70%) dengan empat waktu penyimpanan (2, 4, 6, dan 8 minggu) mempengaruhi kadar air dan serat kasar biji jagung, tetapi tidak mempengaruhi kadar abu, lemak, protein, dan pati biji jagung.  Namun, sebagai faktor tunggal, waktu penyimpanan mempengaruhi kadar abu, lemak, dan rusak fisik sedangkan konsentrasi CO mempengaruhi kadar pati biji jagung. Perubahan kandungan protein pada biji jagung tidak dipengaruhi oleh pemberian CO dan waktu penyimpanan, sebagaimana juga sebagai faktor tunggalnya.  Pada penelitian ini, kadar air, abu, lemak, dan serat kasar biji jagung masih memenuhi persyaratan dalam SNI biji jagung untuk pakan ternak (SNI 01-4483-1998), tetapi kandungan proteinnya masih cukup rendah (dibawah 7,5%) dan belum memenuhi persyaratan standar.  Kadar protein yang masih rendah ini diduga disebabkan oleh rendahnya kadar protein pada awal penyimpanan, yaitu 5,90%.  Berdasarkan pada sifat fisik dan kimia biji jagung yang diperoleh pada penelitian ini, penyimpanan dengan CO dapat direkomendasikan untuk diaplikasikan pada biji jagung selama penyimpanan karena mampu mempertahankan komposisi nutrisi biji jagung, bila dibandingkan dengan biji jagung yang tidak mendapat perlakuan pemberian CO .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    2
    Citations
    NaN
    KQI
    []