PERBEDAAN PERSEPSI PENANGANAN LUKA BAKAR DERAJAT 1 DAN 2 PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DAN MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Luka bakar merupakan jenis trauma dengan angka kejadian yang cukup tinggi yaitu diperkirakan 265.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat kebakaran saja. Penanganan luka bakar yang kurang tepat dapat menimbulkan komplikasi seperti kekurangan cairan dan gangguan sirkulasi, ketidaknormalan ginjal, trauma psikologis akibat kecacatan hingga kematian. Mahasiswa kesehatan yang diwakili oleh mahasiswa keperawatan dan mahasiswa non kesehatan yang diwakili oleh mahasiswa teknik mesin harus memiliki persepsi yang baik dalam penanganan luka bakar derajat 1 dan 2 sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan persepsi penanganan luka bakar derajat 1 dan 2 pada mahasiswa keperawatan dan mahasiswa teknik mesin. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental bersifat descriptive comparative dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 93 responden pada mahasiswa keperawatan dan 93 responden pada mahasiswa teknik mesin dengan teknik accidental sampling. Penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan November 2017 hingga Maret 2018. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert, sedangkan analisa hipotesis menggunakan uji beda non parametrik Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa keperawatan mayoritas berjenis kelamin perempuan (69,9%), dan mahasiswa teknik mesin paling banyak berjenis kelamin laki-laki (92,5%), dan mayoritas responden paling banyak berasal dari suku Jawa. Hasil persepsi pada mahasiswa keperawatan didominasi oleh persepsi cukup yaitu sebanyak 65 responden (69,9%), sedangkan pada mahasiswa teknik mesin didominasi persepsi kurang yaitu sebanyak 78 responden (83,9%). Hasil analisis uji beda Mann-Whitney diperoleh hasil p=0,000. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan persepsi penanganan luka bakar derajat 1 dan 2 pada mahasiswa keperawatan dan mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara kualitatif untuk menghindari bias dan melengkapi penelitian ini.