KECENDERUNGAN KEBERPIHAKAN PEMBERITAAN GUBERNUR-WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TERPILIH SEBELUM DAN SESUDAH DILANTIK (Analisis Isi Berita di Surat Kabar Media Indonesia dan Republika Periode 03 Oktober – 30 Oktober 2017)

2018 
Eka Elviani Srilestari. NIM. 6662141766. Skripsi. Kecenderungan Keberpihakan Pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sebelum dan Sesudah Dilantik (Analisis Isi Pemberitaan pada Media Indonesia dan Republika Periode 03 Oktober 2017-30 Oktober 2017). Pembimbing I: Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom. dan Pembimbing II: Darwis Sagita, M.I.Kom. Keberimbangan merupakan salah satu poin dalam kode etik jurnalistik yang harus terpenuhi dalam pemberitaan. Saat ini, keberimbangan pemberitaan sering menjadi pokok permasalahan dan pertanyaan untuk menilai independensi suatu media. Apalagi kini banyaknya para konglomerasi media yang juga merupakan pimpinan suatu partai politik. Melihat situasi seperti itu, peneliti tertarik untuk meneliti kecenderungan keberpihakan pemberitaaan pada media massa. Penelitian ini menggunakan momentum pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebelum dan sesudah dilantik. Media massa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu surat kabar, karena surat kabar dipandang menjadi media political massage.Surat kabar yang dipilih dalam yakni Surat Kabar Media Indonesia dan Republika, dengan batasan waktu penelitian 03 Oktober-30 Oktober 2017. Penelitian dilakukan dengan metode analisis isi kuantitatif, dengan konsep kategori isi berita. Dimana kategori yang dimaksud adalah tema berita, sumber berita, dan nada berita. Rumus sample yang peneliti pilih yaitu total sampling dengan jumlah 70 item berita di Surat Kabar Media Indonesia dan 53 item Surat Kabar Republika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tema berita, sumber berita, nada pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik serta mengetahui representasi agenda media media. Adapun hasil dari penelitian ini diliat dari analisis tema berita yaitu Surat Kabar Media Indonesia dua minggu sebelum pelantikan tema yang paling dominan yakni kinerja gubernur sebelumnya (Jokowi, Ahok, Djarot) dengan 47,6%, dua minggu setelah pelantikan Gubernur DKI Jakarta, tema pemberitaan berubah memberitakan kinerja Anies-Sandi dengan 63,1%. Sedangkan tema Republika sebelum pelantikan, harapan kepada Anies-Sandi 57,1% dan sesuda pelantikan tema berita kinerja Anies-Sandi 71,4%. Berdasarkan hasil analisis sumber berita, Media Indonesia lebih banyak memperoleh sumber berita dari, pemerintah 23,9% dan Djarot 19,6%. Republika lebih banyak memperoleh sumber pemberitaan dari pemerintah 24,4% Anies-Sandi dan Tim Sinkronisasi masing-masing 17,1%. Sedangkan dua minggu sesudah pelantikan baik Media Indonesia atau pun Republika sama-sama mengambil Anies-Sandi dan Pemerintah menjadi sumber dominan. Hasil analisis terkait nada berita di Surat Kabar Media Indonesia dua minggu sebelum pelantikan nada berita positif 90%, dan berita netral 10%. Republika, dua minggu sebelum pelantikan pilkada DKI Jakarta nada berita mengenai Gubernur DKI Jakarta 100% positif. Dan dua minggu setelah pelantikan frekuensi nada pemberitaan positif menjadi 96,5% dan netral 3,5%. Agenda media yakni media dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak. Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.dan dalam penelitian ini Media Indonesia merubah agendanya. Dari yang sebelumnya kontra terhadap Anies-Sandi, kini pemberitaannya cendrung kepada Anies-Sandi. Kata Kunci: Keberimbangan Pemberitaan, Analisis Isi, Agenda Media,
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []