PENGARUH JENIS KOMPOS DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS SECARA ORGANIK

2017 
Pengaruh Jenis Kompos dan Waktu Pengendalian Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis Secara Organik, (Rahmat Wijaya, dibawah bimbingan Nanik Setyowati dan Masdar. 1 Agustus 2016. 61 Halaman) Jagung manis adalah salah satu tanaman hortikultura yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1980an hingga sekarang. Seiring dengan perkembangan zaman, telah terjadi pergeseran ke arah budidaya pertanian yang ramah lingkungan diantaranya adalah budidaya pertanian secara organik. Pupuk organik mutlak diperlukan dalam pertanian organik untuk menggantikan pupuk kimia sintetis. Disamping itu, gulma perlu dikendalikan untuk mengurangi penurunan hasil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh jenis kompos dan waktu pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2016 dilahan pertanian Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk terdiri dari sintetik, vermikompos, kompos seresah daun, kompos wedelia dan kompos eceng gondok sedangkan faktor kedua adalah waktu pengendalian gulma yaitu 3 MST maupun 3 dan 6 MST. Tanaman jagung manis yang dipupuk dengan kompos pertumbuhan dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang hanya dipupuk dengan pupuk anorganik. Pertumbuhan dan hasil tanaman terbaik diperoleh dari tanaman yang dipupuk dengan kompos wedelia dan vermikompos diikuti oleh kompos eceng gondok dan kompos seresah daun. Tidak ada inteaksi antara jenis kompos dan waktu pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis kecuali pada berat berakasan kerin. Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis terbaik dihasilkan dari tanaman yang dipupuk dengan kompos wedelia diikuti oleh vermikompos, kompos eceng gondok dan kompos seresah daun. Semua jenis kompos berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang jagung manis. Berat berangkasan segar dan berat berangkasan kering tanaman tertinggi dihasilkan dari tanaman yang dipupuk dengan kompos wedelia dan vermikompos. Diameter tongkol berkelobot, diameter tongkol tanpa kelobot dan panjang tongkol yang dipupuk dengan pupuk anorganik hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan dengan yang dipupuk dengan kompos pada dosis 20 ton/Ha. Bobot tongkol berkelobot yang dipupuk dengan kompos wedelia 295 gram; vermikompos 266 gram; kompos eceng gondok 278 gram; kompos seresah daun 238 g sedangkan pupuk anorganik 172 gram. Berat tongkol tanpa kelobot untuk perlakuan kompos wedelia 266 gram ; vermikompos 247 gram; kompos eceng gondok 233 gram; kompos seresah daun 204 gram dan untuk pupuk anorganik 165 gram. Berat tongkol tanpa kelobot naik 61,6% dan 59,4 % pada perlakuan kompos wedelia dan vermikompos jika dibandingkan kontrol. Pengendalian gulma yang dilakukan sekali pada 3 MST dan dua kali pada 3 dan 6 MST berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []