REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM SANG PENCERAH DAN SANG KIAI BERDASARKAN SUDUT PANDANG MAX WEBER

2020 
Film menjadi tontonan yang sangat diigemari oleh masyarakat, sajian film yang berfariatif memberi dampak yang signifikan terhadap selera pilihan dalam tontonan, salah satunya adalah film yang bersifat heroic. Tak sedikit peminatnya karena dinggap seagai refleksi atas jasa-jasa yang pernah ditorehkan oleh tokoh yang dianggat dalam dunia film tersebut. [U1]  Sepertihalnya Khadaratus Syeh KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan tokoh pergerakan muslim yang mendasari organisasi terbesar di Indonesia, serta jalan perjuangan dimasa penjajahan adalah salah satu alur yang sangat menarik untuk ditelisik. Disamping ketokohannya sebagai pahlawan bangsa, dua tokoh sekaligus panutan dari organisasi yang berbasis Nahdatul Ulama’ dan Muhammadiyah ini memiliki kharismatik tersendiri yang dalam penelitian ini peneliti angkat sebagai tujuan untuk mengatahui bagaimana charisma dua tokoh besar bangsa dalam film Sang Pencerah dan Sang Kiai. Adapun metode analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kharisme dua tokoh dalam film tersebut, sebagai analisis yang penting juga dalam penelitian ini menggunakan analisis adegan, guna melihat bentuk-bentuk charisma dalam film. Daprat disimpulkan bahwa kharisma yang melekat pada sosok kiai sangatlah besar pengaruhnya dalam mempengaruhi masyarakat lebih lebih kalangan santri, hal ini terjadi dalam dua film yang berbeda, Sang Pencerah dan Sang Kiai . Semua tidak luput sekali lagi dengan berdirinya organisasi besar yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiah dan Nahdatul Ulama (NU), jadi tidak heran representasi yang ada di dalam film ini adalah kharisma dari sosok kiai pendiri organisasi Islam yang ada di Indonesia. Kata Kunci: Film, Representasi Budaya, Kharisma
Keywords:
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []