Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada materi virus: penelitian pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Nurul Falah Cililin

2013 
Penelitian ini didasari pada kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran biologi yang cenderung masih mendominasi, aktifitas guru jauh lebih besar dibandingkan dengan aktifitas siswa dan proses komunikasi juga cenderung masih searah dalam proses pembelajaran. Salah satu solusi alternatifnya adalah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TSTS yang dinilai dapat meningkatkan aktifitas, kemampuan berkomunikasi siswa serta hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan berkomunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran TSTS pada materi virus. Metode penelitiannya adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di kelas X MAS Nurul Falah Cililin. Populasi seluruh siswa kelas X, sempel yang diambil sebanyak 80 siswa antara lain kelas XA sebagai kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas XB sebagai kelas kontrol sebanyak 40 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa pada kelas eksperimen N-Gain 0,82 kategori tinggi. Rata-rata indikator kemampuan komunikasi tulisan tertinggi yaitu membaca gambar dengan nilai 92,50. Pada kelas kontrol N-Gain 0,60 kategori sedang. Rata-rata nilai indikator kemampuan komunikasi tulisan tertinggi yaitu membuat bagan dengan nilai 78,50. Adapun untuk kemampuan komunikasi lisan pada kelas eksperimen didapatkan rata-rata persentase 82,00% kategori baik. Pada kelas kontrol sebesar 52,00% kategori sedang. Hasil uji wilcoxon pada N-Gain kelas eksperimen dan kontrol diperoleh Zhitung 6,15 > Ztabel 1,64 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hipotesis penelitian adalah Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini juga didukung oleh hasil observasi aktivitas guru kelas eksperimen dengan rata-rata 89% kategori baik sekali sedangkan kelas kontrol rata-rata 79% kategori baik sekali, aktifitas siswa kelas eksperimen rata-rata 78% kategori baik sekali sedangkan kelas kontrol rata-rata 70% kategori baik. serta respon siswa kelas eksperimen rata-rata 4,00 kategori tinggi sedangkan kelas kontrol rata-rata 1,81 kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa yang menggunakan model pembelajaran TSTS lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran TSTS. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran TSTS berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada materi virus.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []