Persepsi Petani mengenaiKarakteristik Inovasi Teknik Trimming Pinus pada Agroforestri TanamanPinus dan Kopi di UB Forest

2019 
UB-Forest merupakan salah satu wilayah hutan produksi dengan tanaman utama berupa pinus. Masyarakat melakukan pemanfaatan untuk membudidayakan tanaman kopi jenis arabika dibawah tegakan pinus yang disebut dengan sistem agroforestri. Permasalahan yang dirasakan adalah rendahnya hasil produksi kopi. karena rendahnya tingkat intensitas cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela kanopi tegakan pinus. Tim Agroforestri Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya bersama dengan Center of Ecology and Hidrology (CEH) melakukan kerjasama untuk melakukan inovasi trimming atau pemangkasan cabang mati pada tanaman pinus pada masyarakat Dusun Sumbersari. Adapun penelitian ini dilakukan bertujuan (1) mendeskripsikan proses difusi inovasi teknik trimming pinus di UB Forest, (2) mendeskripsikan penggunaan metode komunikasi dan media demonstrasi plot (demplot) dalam difusi inovasi teknik trimming pinus, (3) menganalisis persepsi petani terhadap karakteristik inovasi teknik trimming pinus dan (4) mendeskripsikan sikap dan tipe pengambilan keputusan petani terhadap inovasi teknik trimming pinus. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan alat bantu kuesioner. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja yaitu di Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2019. Penentuan responden menggunakan metode sensus dengan pertimbangan sampling frame, yaitu petani yang memiliki lahan kopi dibawah naungan pinus, yaitu 22 orang petani. Teknik analisis data dengan analisis statistik deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi dan grafik pie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode komunikasi yang sesuai untuk menyebarkan informasi adalah metode komunikasi antarpribadi karena mudah untuk membangun kepercayaan. Demplot sebagai perencanaan media komunikasi akan memiliki kegunaan yang optimal karena petani dominan senang akan adanya perencanaan ini. Persepsi petani mengenai karakteristik inovasi teknik trimming pinus termasuk dalam kategori tinggi, yaitu 80%. Secara berurutan dari yang tertinggi, persentase indikator karakteristik inovasi adalah keterlihatan (80%), keuntungan relatif (76,49%), ketercobaan (73,64%), kesesuaian (72,27%), dan kerumitan (70,30%). Petani akan dapat memberikan suatu keputusan sementara berupa jawaban senang atau tidak senang. Keputusan tersebut dapat dilihat berdasarkan variabel sikap petani mengenai inovasi. Dalam menentukan keputusan, petani Dusun Sumbersari menggunakan tipe pengambilan keputusan berdasarkan diri sendiri dengan persentase sebesar 81,81%. Keputusan petani berdasarkan sikap termasuk dalam kategori tinggi, yaitu 76,82%. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknik trimming diterima oleh petani Dusun Sumbersari.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []