Determinan Hasil IVA Positif di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Meninting Lombok Barat

2020 
Skrining IVA sangat sesuai dengan kondisi negara berkembang seperti Indonesia, karena tekniknya mudah, sederhana, biaya rendah/ murah, tingkat sensitifitasnya tinggi, cepat dan akurat untuk menentukan kelainan pada tahap pra-kanker. Skrining IVA mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2007, dengan didahului pengembangan pada 6 lokasi pilot project, kemudian dikembangkan ke daerah lain di seluruh Indonesia. Di NTB  tahun 2015 sendiri berdasarkan profil kesehatan Provinsi NTB prevalensi kanker leher rahim sejumlah 8.020 jiwa dan ditemukan IVA positif 146 kasus, pada tahun 2016 prevalensi kanker leher rahim sejumlah 14.431 jiwa dan ditemukan IVA positif  290 kasus.  Berdasarkan data tahun 2014 yang didapat dari RSUP NTB , penderita kanker serviks sebesar 12,8%, meninggal 2%.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apakah yang berhubungan dengan hasil IVA positif. Jenis penelitian analitik cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang melakukan pemeriksaan IVA di UPT BLUD Puskesmas Meninting dari Januari s/d Desember 2017 sebanyak 885 orang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik pemilihan secara total sampling yaitu dimana semua populasi yang berjumlah 885 pengunjung dijadikan sampel penelitian. Analisa dilakukan dengan uji statistik Chi-Square.  Berdasarkan analisis Chi-Square menunjukkan  p value <0,05 (p value 0,000) sehingga ada  hubungan yang signifikan antara IMS dengan hasil IVA positif . Terdapat hubungan antara faktor IMS, Pekerjaan sampel, dan Alat kontrasepsi pada sampel dengan hasil IVA Positif di UPT BLUD Puskesmas Meninting Tahun 2018.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []