Study In Macroanatomy And Microanatomy Of The Four Finger Threadfin (Eleutheronema Tetradactylum) Reproduction Aspects That Caught In The Gresik Sea, East Java

Jumlah tangkapan ikan di perairan laut dari tahun 2010-2011 yang mengalami kenaikan sebesar 0,44% per tahun. Ikan yang menjadi komoditas tangkap salah satunya adalah ikan kuro atau blue threadfin (E. etradactylum) (Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, 2014). Upaya penangkapan tahun 2012 sebesar 849 trip (170,8% dari upaya penangkapan optimum), sehingga telah terjadi kelebihan tangkap (overfishing) terhadap ikan kuro (Indra dkk., 2013). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aspek reproduksi yang meliputi makroanatomi dan mikroanatomi gonad sebagai informasi awal untuk melakukan pelestarian ikan kuro.Aspek reproduksi secara makroanatomi ikan kuro (E. tetradactylum) yang dipreroleh dari perairan laut Gresik memiliki hubungan panjang berat yang bersifat allometrik positif. TKG pada ikan betina pada tahap VI spawning dan ikan jantan pada tahap VII Spent. GSI ikan kuro betina 3,266-4,2 % dan ikan kuro jantan 7,64 %. Fekunditas ikan kuro berkisar 576.472- 599.580 butir. Pengamatan secara mikroanatomi mengakurasi gonad ikan betina memasuki fase Spawning dan ikan kuro jantan yang telah memasuki tahap awal transisi. Ikan dengan rata-rata fork lenght 128,18mm gonadnya belum teridentifikasi. Ikan dengan rata-rata fork lenght 427,5mm berjenis kelamin betina dan ikan dengan rata-rata fork lenght 322 meamasuki masa transisi.