A COMPARATIVE STUDY ON IMMANUEL KANT’S AND HANNAH ARENDT’S CONCEPTS OF EVIL: THEOLOGICAL IMPLICATIONS

2019 
Pertanyaan tentang kejahatan adalah pertanyaan filosofis dan teologis yang pentingyang langsung menuju inti dari dorongan manusia menuju kehidupan etis, olehkarena itu penting untuk memeriksa kembali masalah kejahatan karena implikasinyapada kemampuan manusia untuk memutuskan bagaimana bertindak dengan benar.Dalam karyanya "Religion within the Boundaries of Mere Reason.” Immanuel Kantmengembangkan konsep kejahatan radikal yang ia gambarkan sebagai "inversion ofour maxims" atau penyesatan kehendak individu yang mengakibatkan korupsipilihan akan tindakannya. "Gagasan mendasar filsafat Kant adalah otonomimanusia." Ini terlihat dalam pandangan konstruktivis Kant tentang pengalaman,yang dengannya pemahaman kita adalah sumber dari hukum-hukum alam yangumum. Dalam nada yang sama, Hannah Arendt mengusulkan konsep kejahatandangkal dalam bacaannya tentang perbuatan Adolf Eichmann sebagai kepala arsitekholocaust selama Perang Dunia II. Dia menyatakan bahwa dia melakukan tindakanjahat itu tanpa berpikir karena dia hanya menjalankan perannya sebagai seorangbirokrat dalam upaya perang Jerman. Arendt menyimpulkan bahwa Eichmannsecara konstitusional tidak diperlengkapi untuk mempraktikkan jenis penilaian yangakan membuat korbannya terlihat jelas dan nyata dalam pemikirannya.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []