Evaluasi Atribut Bawang Merah dan Preferensi Petani terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah: Study Kasus di Petani Desa Pejok, Bojonegoro, Jawa Timur

2017 
Pengembangan bawang merah off season menjadi salah satu cara dalam rangka mengatasi ketersediaan bawang merah sepanjang tahun. Salah satu pengembang bawang merah off season adalah petani di desa Pejok, Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur. Permasalahan utama yang dihadapi adalah ketiadaan benih saat musim hujan karena ketidakmampuan petani untuk dapat menghasilkan benih sendiri. Ini menimbulkan ketergantungan petani kepada benih bawang merah dari luar daerah yaitu dari Nganjuk, Madura dan Sumenep. Balitbangtan melalui Balitsa menawarkan beberapa varietas sebagai alternative varietas bawang merah yang dapat dikembangkan pada saat off season. Penelitian ini bertujuan: 1) mengenalkan beberapa varietas bawang merah off season 2) mengetahui tingkat kepentingan atribut bawang merah yang disukai petani dan, 3) preferensi responden terhadap beberapa varietas bawang merah off season. Metode penelitian yang digunakan ialah pembuatan demplot Farmer Participatory Research (FPR) dan analisis perceived quality. Hasilnya adalah 1). demplot menampilkan enam varietas bawang merah yaitu Sembrani, Maja, Pancasona, Bali Karet, Batu Ijo dan Manjung, 2) atribut bawang merah yang paling disukai menurut petani secara berturut-turut adalah ukuran umbi (6,91), diikuti berturut-turut kemudahan pasar (6,73), bentuk umbi (6,68), warna umbi (6,55), kekerasan (6,32), jumlah anakan (6,00), aroma (5,86) dan tingkat kepedasan (5,18). Varietas yang paling disukai oleh petani secara berurutan adalah Manjung, Batu Ijo, Bali Karet dan Maja, sedangkan Sembrani dan Pancasona tidak disukai petani.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []