Staphylococcus aureus pada Komunitas Lebih Resisten terhadap Ampisilin dibandingkan Isolat Rumah Sakit

2011 
Staphylococcus aureus (S.aureus) merupakan penyebab penting infeksi serius di rumah sakit maupun komunitas di seluruh dunia. Pengobatan infeksi S.aureus menjadi semakin kompleks karena munculnya strain methicillin-resistant S.aureus (MRSA) strain. Meskipun begitu, ampisilin masih direkomendasikan sebagai antibiotik pada terapi infeksi S.aureus di rumah sakit Malang. Sementara itu ampisilin dapat dikonsumsi secara bebas di masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektifitas ampisilin terhadap isolat S. aureus dari rumah sakit dan komunitas. Tes sensitivitas dilakukan dengan tube dilution method untuk mengukur kadar hambat minimum (KHM) pada setiap isolat dengan berbagai konsentrasi yaitu 0 µg/ml, 1,25 µg/ml, 2,5 µg/ml, 5 µg/ml, 10 µg/ml, 20 µg/ml, dan 40 µg/ml. Hasil menunjukkan bahwa KHM pada isolat rumah sakit lebih rendah (≥2,5 µg/ml) dibandingkan isolate komunitas (≥20 µg/ml). Hasil uji regresi linier menunjukkan hubungan yang lemah antara peningkatan dosis ampisilin dan pertumbuhan koloni S. aureus baik pada isolat rumah sakit (r=-0,651, p<0,05) maupun komunitas (r=-0,489, p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa S.aureus di rumah sakit dan komunitas resisten dengan ampisilin, dengan tingkat resistensi lebih tinggi pada komunitas. Kata Kunci: Ampisilin, antibiotic sensitivity test, Staphylococcus aureus
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []