Studi Embriogenesis Klon-klon Vanda Hasil Persilangan Vanda tricolor x [(Vanda Patao x Vanda Jenny Hashimoto) x Ascocenda Peggy Foo] secara In Vitro

2016 
Perakitan varietas unggul baru Vanda beraroma wangi telah dilakukan dan menghasilkan beberapa klon yang terseleksi. Untuk menunjang pelepasan klon-klon terseleksi tersebut diperlukan ketersediaan bibit yang cukup dan perbanyakan bibit melalui induksi embriogenesis somatik dapat menjadi alternatif terbaik. Studi embriogenesis klon-klon Vanda hasil persilangan Vanda tricolor x [(Vanda Patao x Vanda Jenny Hashimoto) x Ascocenda Peggy Foo secara in vitro dalam rangka penyediaan bibit berkualitas dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai Penelitian Tanaman Hias, dari Bulan Januari 2010 hingga Desember 2011. Delapan belas klon Vanda, tiga teknik sterilisasi (TS-1, TS-2, dan TS-3), empat jenis eksplan (JE-1, JE-2, JE-3, dan JE-4), tiga kondisi inkubasi (KI-1, KI-2, dan KI-3), empat kombinasi konsentrasi asam 2,4-diklorofenoksi asetat (2,4-D)- Tidiazuron (TDZ) (KK-1, KK-2, KK-3, dan KK-4), dan 16 jenis media (variasi MI, MP, dan MK) digunakan dan diuji dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dan RAK faktorial dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh klon yaitu V2-17, V2-21, V2-43, V2-10-1, V2-10-2, V2-2010-1, dan V2-2010-3 dengan kemampuan membentuk kalus embriogenik yang hampir sama dengan rerata persentase pembentukan kalus mencapai 25% dan skor pembentukan kalus +++. Medium ½ Murashige & Skoog (MS) yang ditambah dengan 1 mg/l TDZ, 0,5 mg/l benzylaminopurine (BAP), 2% sukrosa (MI-1), dan 0,05% HgCl2 selama 10 menit yang diikuti oleh pembilasan dengan air steril 5–6 kali (masing-masing 5 menit) (TS-3) merupakan medium inisiasi dan teknik sterilisasi yang sesuai untuk embriogenesis klon-klon Vanda. Variasi media MI-1 diperbaiki dan menghasilkan medium ½ MS yang ditambah dengan 10 mg/l (2,4-D), 1 mg/l TDZ, 0,5 mg/l BAP, 1 mg/l asam asetat-3-indol (IAA), dan 3% sukrosa (MP-2). Variasi media MP-2 mampu menginduksi pembentukan embrio (tahap akhir globular/koleoptilar) hingga 18 embrio per eksplan pada nodus tangkai bunga (JE-3). Kombinasi konsentrasi 2,5 mg/l 2,4-D dengan 5 mg/l TDZ (KK-4) pada kondisi inkubasi intensitas cahaya rendah (KI-2) mampu menginduksi pembentukan kalus lebih cepat dengan persentase pembentukan embrio mencapai 32% dan jumlah embrio hingga 20 embrio (tahap akhir globular/koleoptilar) per eksplan. Embrio berkecambah dengan kualitas pertumbuhan tunas terbaik pada medium New Phalaenopsis yang ditambah 0,5 mg/l BAP (MK-5). Media MK-5 mampu menekan pencoklatan eksplan turun hingga 1,3% dan meningkatkan persentase perkecambahan hingga 68% dengan jumlah embrio berkecambah mencapai 17 embrio (tahap akhir globular/koleoptilar). Embrio yang berkecambah tumbuh baik membentuk planlet pada medium NP yang ditambah 0,25 mg/l BAP. Keberhasilan induksi embriogenesis hingga pembentukan tunas berkualitas pada studi ini dapat menjadi bahan pertimbangan pengembangan protocol embriogenesis pada anggrek Vanda yang lain.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []