PEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN INDUK BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN RASIO JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA

2017 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio jantan dan betina yang optimum pada pematangan dan pemijahan induk beronang. Hewan uji yang digunakan adalah induk dengan bobot berkisar 311±71 g. Induk dipelihara dalam 8 buah bak berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,0 m dengan kepadatan 24 ekor/3 m 3 . Lama penelitian berlangsung selama 6 bulan. Hewan uji diberi pakan pelet dengan frekuensi pemberian 3 kali perhari secara satiasi. Sebagai perlakuan adalah rasio jantan-betina yaitu: 1:1 ( m : f ), 1:2 ( m : f ), 1:3 ( m : f ), dan 2:1( m : f ). Pada awal percobaan, semua induk secara individu dalam keadaan TKG=O. Peubah biologis yang diamati meliputi: jumlah induk memijah, jumlah telur, diameter telur dan daya tetas telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan aplikasi rasio jantan dan betina (1:1) diperoleh jumlah induk memijah 28 ekor, jumlah telur 237.865–335.837 butir/ekor, diemeter telur 315–560 μm, dan daya tetas telur 55%, rasio (1:2) jumlah induk memijah 30 ekor, jumlah telur 129.534–393.333 butir/ekor, diameter telur 312–560 μm, dan daya tetas telur 58%, rasio (1:3) jumlah induk memijah 35 ekor, jumlah telur 272.837–344.975 butir/ekor, diameter telur 344–560 μm, dan daya tetas telur 55% serta rasio (2:1) jumlah induk memijah 19 ekor, jumlah telur 227.945–350.140 butir/ekor, diameter telur 312–560 μm, dan daya tetas telur 61%. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa rasio jantan dan betina yang diterapkan memberikan diameter telur dan daya tetas telur yang relatif sama pada induk beronang S. guttatus .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []