PKW Difusi Teknologi Synbiotik (Demonstration Plot dan Pendampingan) PadaBudidaya Udang Vanamie Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur
2020
Udang merupakan salah satu komoditas unggulan sekaligus komoditas perdagangan
terpenting Indonesia, dengan kontribusi rata-rata sekitar 45,6% dari keseluruhan nilai
perdagangan ekspor komoditas perikanan. Salah satu sentra tambak udang di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok
Timur. Namun beberapa permasalahan diantaranya adalah: 1) produksi relatif rendah
karena masih bersifat tradisional, 2) penguasaan terhadap teknologi terkini dalam budidaya
udang masih kurang, dan 3) ketergantungan terhadap obat-obatan (terutama antibiotik)
yang sulit diperoleh dan berharga mahal. Padahal, penggunaan antibiotik sebagai gowth
promotor pada ternak/ikan di beberapa negara sudah mulai dilarang. Untuk memacu
produksi serta menurunkan ketergantungan terhadap antibiotik, sedang dilakukan difusi
teknologi synbiotik (demonstration plot dan pendampingan) pada budidaya udang vanamie
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Pijot. Pada tahun I sudah diproduksi
synbiotik menggunakan mikroba yang telah teruji mampu berfungsi sebagai probiotik
(memecah protein, menguraikan NH3 dan NO2 seperti Bacillus amyloliquefacins, Bacillus
sp., Pseudomonas, sp., Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp., Aerobacter sp). Kegiatan ini
dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan probiotik dan penyiapan media untuk
menghasilkan synbiotik kepada para petambak udang di Dusun Larangan Desa Pijot.
Synbiotik yang kualitasnya bagus telah disimpan untuk digunakan pada kegiatan uji coba
maupun demonstration plot (demplot). Untuk uji coba, telah dibangun 3 unit kolam terpal
dengan diameter 12 m. Sinbiotik telah diuji coba penggunaannya pada udang yang
dibudidaya di kolam tersebut. Hasil uji coba menunjukkan bahwa palatabilitas sinbiotik
sangat bagus, namun masih menyisakan minyak pada air kolam budidaya. Pada tahun II
sedang dilakukan demplot penggunaan synbiotik di tambak udang milik Kelompok
Budidaya Udang Muara Selayar Desa Pijot binaan Universitas Mataram bekerjasama
dengan Universitas NW Mataram dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang
telah mulai menerapkan sistem budidaya udang model tertutup (closed aquaculture
system) menggunakan kolam terpal. Kultivan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
benur udang vaname PL 9 yang diperoleh dari Situbondo dengan padat tebar 400 ekor/m
.
Penggunaan synbiotik dimulai dengan mencampurkannya dengan dedak yang telah
ditambahi air untuk kemudian difermentasi selama 12 jam pada suhu ruang. Setelah itu,
synbiotik dan dedak ditebar ke dalam kolam. Pakan berupa pellet komersial mengandung
protein 28% diberikan sebanyak 4% dari total biomassa dengan frekuensi 3 kali sehari;
pagi (08.00), siang (12.00), dan sore (16.00). Pada tahun III akan dilakukan pendampingan
penggunaan synbiotik di semua tambak yang terdapat di Desa Pijot yang diikuti dengan
pendampingan aplikasi teknologi bioflock pada tambak-tambak sistem tertutup. Sumber
karbon yang digunakan berupa tepung tongkol jagung, dengan kandungan unsur C sebesar
85%, asumsi % N ekskresi udang adalah 33% (Avnimelech, 1999), dan 16% protein pakan
adalah nitrogen (verdegem dan Eding, 2008). Penambahan karbon disesuaikan dengan
rasio C/N yang ditentukan. Pemberian karbon ke dalam media pemeliharaan diberikan
setiap hari. Alur pemberian karbon (tepung tapioka), yang dibutuhkan setiap hari
berdasarkan kebutuhan rasio C/N yang ditentukan. Luaran yang telah diperoleh dari
kegiatan ini adalah HKI sinbiotik, produk sinbiotik, dan publikasi ilmiah.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI