Islam di ruang publik: politik identitas dan masa depan demokrasi di Indonesia

2011 
Dalam ruang publik yang semakin demokratis di Indonesia saat ini, simbol-simbol Islam justru hadir lebih menonjol. Islam tampil dengan berbagai ekspresi dan orientasinya. Di luar wajah ideologis dan politis, Islam mewarnai ruang public lewat simbol-simbol kultural: jilbab, sinetron, sinema, karya sastra, dan buku-buku islami. Ekspansi Islam seiring dengan proses demokratisasi sekilas tampak paradoksal. Namun bila dicermati, menonjolnya simbol-simbol identitas Islam justru dimungkinkan oleh demokrasi itu sendiri. Temuan riset ini malahan memberikan sinyal positif bahwa kehadiran yang menonjol dari simbol-simbol Islam di ruang publik akhir-akhir ini bukanlah ancaman bagi demokrasi dan masa depan pluralisme Indonesia. Pasalnya 80.1% Muslim di negeri ini cenderung moderat, kultural dan pluralis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan dinamika sosial dan ekonomi modern, meskipun tantangan datang bertubi dari kalangan yang berorientasi Islamis – ideologis yang mencapai 19.9%. Karena itu penguatan kapasitas aktor-aktor sosial dan politik dalam mengembangkan budaya demokrasi di Indonesia merupakan kunci bagi pelestarian wajah Islam yang moderat dan inklusif di masa depan. Isi buku: Bab I Pendahuluan Bab II Deskripsi temuan riset Bab III Dinamisme dan kontestasi Islam di ruang public Bab IV Islam dan demokrasi: Menegosiasikan masa depan Indonesia Bab V Penutup
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []