PENINGKATAN KELAYAKLAKSANAAN PADA TAHAP DESAIN SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

2015 
Rancangan yang memiliki tingkat kelakyaklasanaan tinggi akan secara optimal memanfaatkan sumberdaya serta meminimalkan resiko-resiko sehingga akan berkontribusi besar dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kajian ini ditujukan untuk mendeskripsikan usaha peningkatan kelayaklaksanaan selama tahap desain yang dilakukan oleh konsultan teknik di Indonesia. Tujuan lainnya adalah mengukur tingkat kelayaklaksanaan dari desain-desain yang dihasilkan. Unit penelitian adalah proyek bangunan kantor beltingkat tinggi. Teknik purposive sapling diterapkan dengan kriteria: dikerjakan oleh konsultan lokal; sekurang-kurangnya proyek konstruksi telah terlaksana 60%; serta memeiliki dokumen yang lengkap. Variabel yang diamati untuk mendeskripsikan usaha peningkatan kelayaklaksanaan selama tahap desain adalah: kualitas usaha; intensitas untuk menerapkan usaha; kapasitas sumberdaya. Setiap variabel dinilai berdasarkan tiga indicator usaha selama tahap desain dalam mengantisipasi: bagaimana meningkatkan akurasi desain; bagaimana meningkatkan efisiensi desain; bagaimana memanfaatkan waktu konstruksi secara efektif. Sedangkan variable-variabel untuk menilai tingkat kelayaklaksanaan desain adalah: kuantitas perubahan selama tahap konstruksi; kualitas perubahan; resiko perubahan. Kajian menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut: (1) kualitas upaya meningkatkan kelayaklaksanaan desain belum dilakukan secara optimal; (2) intensitas upaya meningkatkan kelayaklaksanaan desain belum dilakukan secara optimal; (3) desain-desain yang dihasilkan pada tingkat kelayaklaksanaan sedang.  Kata Kunci: Kelayaklaksanaan; Peningkatan Kelayaklaksanaan; Tahap Desain
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []