Gambaran Karakteristik Pasien Suspek Tonsilitis Difteri di RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi
2021
Abstract. In 2017 Diphtheria was a case of Extraordinary Events in Indonesia with a total of 229 cases and a Case Fatality Rate of 6.99%. Diphtheria cases were reported in 20 districts and cities in West Java, with the highest number of cases occurring in Purwakarta Regency with 33 cases with a CFR of 3.03%. Sukabumi Regency is in second place with 7 patients and 2 people died. The purpose of this study was to determine description of the characteristics of patients with suspected diphtheria tonsillitis at RSUD R. Syamsudin, SH, Sukabumi. The research was conducted using descriptive methods and sample selection using total sampling techniques. Data were taken from the medical records of patients with suspected diphtheria tonsillitis with clinical findings of pseudomembranes, who were treated at the Children and Ear, Nose and Throat RSUD R. Syamsudin, SH, Sukabumi for the period January 2018 - December 2019. There were 32 cases with details of 23 patients in 2018, and 9 patients in 2019. There were 32 cases with details of 23 patients in 2018, and 9 patients in 2019. The characteristics of this study consisted of gender and age, immunization status, Gram's throat smear stain, Albert's throat smear, throat smear culture, initial diagnosis, final diagnosis, and the type of therapy. The most research results were obtained in the 17-25 years age group 10 patients (31%), with the most subjects being 24 women (75%) and unknown immunization status 21 patients (66%). The results of the throat smear with Albert stain showed the presence of haltered stem bacteria in 10 patients (31%) and the culture results showed the presence of Corynebacterium diphtheria in 11 patients (34%). The final diagnosis of the study subjects was Diphtheria Tonsillitis in 15 patients (47%). The therapy given consisted of ADS, the most antibiotic Erythromycin and Ceftriaxone. Key words: Corynebacterium diphteriae, Pseudomembranes, Suspected Diphtheria Tonsillitis Abstrak. Pada tahun 2017 difteri menjadi kasus kejadian luar biasa di Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 229 dan Case Fatality Rate (CFR) 6,99%. Kasus difteri dilaporkan di 20 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Purwakarta sebanyak 33 kasus dengan CFR 3,03%. Kabupaten Sukabumi menempati urutan ke 2 sebanyak 7 orang pasien dan 2 orang meninggal dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien suspek Tonsilitis Difteri di RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling. Data diambil dari rekam medik pasien suspek Tonsilitis Difteri dengan temuan klinis terdapat pseudomembran, yang dirawat di Bagian Anak dan Telinga Hidung Tenggorok RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi periode Januari 2018 – Desember 2019. Terdapat 32 kasus dengan rincian 23 pasien pada tahun 2018, dan 9 pasien pada tahun 2019. Karakteristik pada penelitian ini terdiri dari jenis kelamin dan usia, status imunisasi, pewarnaan apus tenggorok Gram, pewarnaan apus tenggorok Albert, kultur apus tenggorok, diagnosis awal, diagnosis akhir, dan jenis terapi. Hasil penelitian terbanyak didapatkan pada kelompok usia 17–25 tahun sebanyak 10 pasien (31%), dengan subjek terbanyak adalah perempuan 24 pasien (75%) dan status imunisasi yang tidak diketahui sebanyak 21 pasien (66%). Hasil pemeriksaan apus tenggorok dengan pewarnaan Albert menunjukkan adanya bakteri batang berhalter pada 10 pasien (31%) dan hasil kultur menunjukkan adanya Corynebacterium diphteriae pada 11 pasien (34%). Diagnosis akhir dari subjek penelitian adalah adalah Tonsilitis Difteri sebanyak 15 pasien (47%). Terapi yang diberikan terdiri dari ADS, antibiotik terbanyak Eritromisin dan Ceftriaxone. Kata kunci: Corynebacterium diphteriae , Pseudomembran, Suspek Tonsilitis Difteri.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI