PROBABILITAS TERPERANGKAPNYA SAMPAH NON-ORGANIK DI KAWASAN MANGROVE STUDI KASUS: PANTAI KARANGANTU, KOTA SERANG

2016 
Abstrak: Aktivitas antropogenik memberikan dampak besar terhadap pencemaran di lingkungan perairan karena menghasilkan banyak sampah organik dan non-organik. Pada penelitian ini ditemukan banyak sampah non-organik di badan sungai dan di kawasan mangrove.  Akumulasi sampah non-organik tersebut menjadi suatu ancaman besar dalam kelangsungan hidup mangrove karena mengganggu proses regenerasi dari vegetasi mangrove. Lokasi penelitian terletak pada Pantai Karangantu, Banten. Pengumpulan data dilakukan selama 3 Bulan, dari Januari-Maret 2015. Metode pengumpulan data yaitu observasi langsung di lapangan. Data yang terkumpul sebanyak 32 data sampah dan 6 data kualitas air. Metode analisa yang digunakan untuk menghitung keterkaitan faktor lingkungan dengan jumlah sampah yang masuk ke kawasan mangrove menggunakan model statistik. Faktor lingkungan pasang surut memberikan pengaruh cukup kuat yaitu sebesar 66% pada bagian depan sebelah timur kawasan mangrove, jumlah kapal yang melintas juga memberikan pengaruh akan tetapi lemah yaitu sebesar 9,4% pada bagian depan sebelah timur kawasan mangrove dan kecepatan arus memberikan pengaruh akan tetapi lemah yaitu sebesar 3,2% pada bagian depan sebelah barat kawasan mangrove. Kondisi kualitas air Perairan Karangantu dinilai buruk, karena tingginya kekeruhan, kadar nitrat, ammonia dan fosfat. Aktivitas masyarakat yang menyebabkan penurunan kualitas air di Perairan Karangantu meliputi aktivitas pengisian bahan bakar dan penggantian oli mesin kapal, aktivitas pasar tradisional, adanya kegiatan pembuatan ikan asin dan aktivitas antropogenik lainnya. Kata kunci : mangrove, sampah non-organik, pasang surut, jumlah kapal yang melintas, kecepatan arus Abstract : Anthropogenic activities have a major impact on the pollution in aquatic environments because it produces a lot of organic and non-organic waste. This study found many non-organic waste in water bodies and in mangrove areas. Accumulated non-organic waste is becoming a major threat to the survival of mangroves for disturbing the regeneration of mangrove vegetation. Location of the study located in Karangantu Beach, Banten. Data collection is done for 3 months, from January to March 2015. Methodology of collection data is direct observation in the field. Data were collected as many as 32 data of waste and 6 data of water quality. Methodology of the analysis was used to calculate relevance of environmental factors with the number of waste that goes to the mangrove areas using statistical models. Environmental factors of tidal gives effect is strong enough that is equal to 66% at the front of the east area of mangrove, the number of ships that pass also gives effect but weak approximately 9,4% at the front of the east area of mangrove and current velocity gives impact but weak approximately 3,2% at the front of the west area of mangrove. Bodies of water quality conditions of Karangantu considered bad, because of the high turbidity, nitrate, ammonia and phosphate. Community activities that lead to degradation of water quality in Karangantu include activities refueling and engine oil replacement ship, the traditional market activity, the activity of making salted fish and another anthropogenic activities.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []