Analisis Learning Progression Konsep Penyakit pada Kelas VII dan VIII SMP Negeri di Surakarta

Konsep penyakit diajarkan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, namun konsep yang diajarkan ditemukan adanya ketidaksinambungan. Konsep yang tidak saling berkesinambungan menyebabkan pemahaman siswa menjadi tidak maksimal. Salah satu contoh konsep yang berkesinambungan adalah skema learning progression (LP) konsep penyakit yang diusulkan oleh National Research Council (NRC). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui: 1) Validitas instrumen tes LP pada konsep penyakit, 2) Pemahaman siswa kelas VII dan VIII terhadap konsep penyakit. Subyek penelitian adalah 296 siswa kelas VII hingga VIII dari empat SMPN di Surakarta. Pemilihan sampel sekolah dilakukan secara purposive , sedangkan pemilihan siswa berdasarkan kelas yang telah direkomendasikan oleh guru . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimen ex post facto dengan metode survei. Data  penelitian ini berupa hasil tes tertulis dan hasil wawancara siswa. Instrumen soal yang disusun mengacu pada skema LP yang diusulkan NRC (2007) dalam bentuk Ordered Multiple Choice (OMC) dengan pilihan ganda berlevel. Pengumpulan data dengan menggunakan metode tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Instrumen soal dengan jumlah sebanyak 11 butir dinyatakan valid dengan kategori sangat rendah hingga sedang, 2) Reliabilitas instrumen dinyatakan sangat tinggi dengan r sebesar 0,896, 3) Uji analisis tingkat kesukaran butir soal menunjukkan hasil tujuh butir soal dengan kesukaran sedang, sedangkan empat soal dengan kesukaran rendah dan sukar, 4) Uji daya pembeda butir soal menunjukkan hasil lima soal dengan tingkat pembeda beda baik dan enam soal dengan tingkat daya pembeda cukup hingga buruk, 5) Siswa kelas VII dan VIII berdasarkan skema LP memiliki pemahaman konsep penyakit yang tidak sesuai dengan jenjang kelasnya (level 3).