Pembuatan Bioetanol dari Koran Bekas dengan Hidrolisis Asam Encer (Studi Pengaruh Konsentrasi, Waktu dan Temperatur Hidrolisis)

2012 
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat banyak penelitian mengarah pada pencarian bahan bakar alternatif yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.Salah satu sumber energi yang berasal dari limbah biomassa berupa lignoselulosa yang dapat menghasilkan bioetanol. Secara tidak langsung, kertas koran adalah merupakan lignoselulosa yang banyak dijumpai sebagai limbah yang cukup banyak di Indonesia. Pemanfaatan koran bekas biasanya hanya didaur ulang menjadi kertas koran kembali, akan tetapi kualitasnya tidak sebaik awalnya. Penelitian ini mencoba untuk mengkonversi koran bekas menjadi bioetanol karena koran bekas masih mengandung selulosa sebagai bahan baku utamanya. Proses pembuatan bioetanol dari koran bekas melalui tahap delignifikasi, sakarifikasi dan fermentasi. Proses delignifikasi menggunakan NaOH, kemudian sakarifikasi dengan proses hidrolisis asam encer dan dilanjutkan dengan fermentasi dengan ragi roti dan ragi tape. Variabel penelitian difokuskan pada proses hidrolisis dan fermentasi dan delignifikasi dengan menggunakan NaOH 1,5% vol. Konsentrasi asam sulfat encer yang digunakan 0,5 – 2,5 % vol, temperatur hidrolisis 100 – 220 0C,waktu hidrolisis berkisar 30 – 150 menit, waktu fermentasi 3 hari, dan jenis ragi roti dan ragi tape. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koran bekas dapat menghasilkan bioetanol dengan konsentrasi tertinggi pada konsentrasi asam sulfat 2 % vol, temperatur hidrolisis 140 0C, waktu hidrolisis 150 menit dan jenis ragi adalah ragi tape 25 % berat dan kadar bioetanol yang dihasilkan 5,22 % vol. Kata kunci: Bioetanol, Fermentasi, Hidrolisis asam encer, Koran bekas.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    2
    Citations
    NaN
    KQI
    []