Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan strategi REACT kelas VIII E SMP Negeri 1 Wedi; 2) Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan strategi REACT ; dan 3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan strategi REACT . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 1) Rata – rata persentase aktivitas belajar siswa untuk masing – masing aspek kegiatan yaitu kegiatan visual setidaknya 70%, kegiatan lisan setidaknya 60%, kegiatan menulis setidaknya 70%, 2) Rata – rata persentase pemahaman konsep siswa skor 3 setidaknya 60%. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada prasiklus diperoleh rata – rata persentase aktvitas belajar siswa 42,89% dan pemahaman konsep siswa 6,67%. Pada siklus I diperoleh rata – rata persentase aktvitas belajar siswa 54,80% dan pemahaman konsep 27,41%. Pada siklus II diperoleh rata – rata persentase aktvitas belajar siswa 70,55% dan pemahaman konsep siswa 71,85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan strategi REACT dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Wedi Tahun Pelajaran 2016/2017.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi
Buatan Singosari Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur, pada tanggal 15
Februari 2017 sampai tanggal 31 Maret 2017. Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan
ini untuk memperoleh pengetahuan, menambah pengalaman dan wawasan
mengenai seleksi bibit pejantan unggul sapi Friesien Holstein di Balai Besar
Inseminasi Buatan Singosari kemudian dapat membandingkannya dengan teori
yang diperoleh.
Materi yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu
sampling 20 ekor sapi perah Friesien Holstein pejantan di Balai Besar Inseminasi
Buatan Singosari. Alat yang digunakan yaitu kamera untuk dokumentasi, alat tulis
untuk mecatat, pita ukur untuk mengukur lingkar skrotum. Metode yang digunakan
observasi dan partisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan ternak. Parameter yang
diamati meliputi umur, bobot badan, ukuran skrotum, pedigree, kualitas semen,
body score dan kesehatan sapi Friesien Holstein.
Hasil Praktek Kerja Lapangan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari
bahwa sapi pejantan yang digunakan merupakan asli Friesien Holstein, tetapi tidak
diarsipkan silsilah pedigree yang jelas. Seleksi dilakukan pada urutan pedigree,
body score, kualitas semen, umur, ukuran skrotum dan kesehatan hewan.
Simpulan PKL bahwa seleksi pejantan di Balai Besar Inseminasi Buatan
Singosari dilakukan sesuai ketentuan Menteri Pertanian.
The potential of infrared drying to enhance energy efficiency and condense drying periods has been increasingly recognized.The present study is centered on the application of infrared lamps to extend the shelf life of oyster mushrooms, a widely consumed species.The drying performance and energy consumption of these mushrooms were evaluated using a batch method, highlighting the influence of varying power levels (432 W, 504 W, and 624 W), drying air velocities (1.2 m.s -1 and 1.5 m.s -1 ), and mushroom weight (500 g and 750 g) on the drying process.Parameters including changes in water content, specific energy consumption (SEC; kWh.kg of water -1 ), and drying energy efficiency (%) were meticulously observed.It was found that drying energy efficiency varied between 40.01 and 53.95%, while the SEC ranged from 2.81 to 3.58 kWh.kg of water -1 .The combination of 624 W power, 1.5 m.s -1 of drying air velocity, and a mushroom weight of 750 g yielded the highest drying efficiency (53.95%) and the lowest SEC (2.81 kWh.kg of water -1 ).Furthermore, the shortest drying time was observed when the conditions were adjusted to the highest power level (624 W), fastest air velocity (1.5 m.s -1 ), and lowest sample weight (500 g).This study underscores the promise of infrared drying in optimizing the drying process of oyster mushrooms, with implications for broader applications in food preservation.
The aim of this research is to measure effect of hen body weight to the growth rate of native chicken. Ten native hens divided by two classifications (heavy and light body weight), 2 native roosters, 58 (from hen with heavy body weight) and 62 (from hen with light body weight) female day old chicks (DoC) use in this research. Hatching machine, communal cage, feeder tray, drinking jar, balance body weight and vernier calliper, were use in this research. Body weight and morphometric of female native chicken from DoC up to 10 week was measured. T-test analysis was used with help of SPSS 25. The results showed that the hen with heavy body weight resulted to the higher morphometric and body weight of female native chicken (P<0.05) on 7 and 8 week, respectively. The growth rate gain of female native chicken hatched by the hen with heavy body weight is significantly difference (P<0.05) on body weight. The conclusion is the hen with heavy body weight will result to the higher body weight and morphometric of female native chicken.
Employees are seen as one of the company's important assets and need to bemanaged and developed to support the company's survival. The main problem ofthe research is the inadequate efforts of the staff at the Pamovery District Office,which is allegedly caused by EMPLOYEE PLACEMENT that has not been doneeffectively.The approach in this study uses a descriptive analysis method, by describingongoing social phenomena, where the researcher examines the effect of employeeplacement (independent variable) with the symbol X on employee performance (thedependent variable) with the symbol Y. This study uses quantitative analysis bypath analyst (path analysis) in order to understand the effect of staffing variableson employee performance at the Sumedang Regency Pamovery Office.The results showed that the effect of employee placement (independent variable /X) on employee performance (dependent variable / Y) simultaneously showed avalue of 63.7%. Partially, Work Placement of 4 Dimensions tested in influencingemployee performance in the Sumedang District Recovery Office, which includesthe Academic Requirements Dimension (????1) influences amounting to 18.6% onemployee performance, experience experience Dimensions (????2) pengaru amountedto 36.54% on performance employees, the physical and mental dimensionsrequirements (????3) influence amounted to 8.90% on employee performance, therequirements of job dimensions (????4) are influenced by 0.0056% on employeeperformance. While the effect is not observed (epsilon) of 36.3%The conclusion of this research is that there must be a concrete and systematiceffort by the leadership in this matter in implementing the Head of the Regent'sPlacement Section, among which it is directed to improve the performance ofEmployees in the Pamedang Sumedang Regency Office for the needs of theinstitution to run optimally.
Kegiatan ini bertujuan jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas
ekspor UKM yang menjadi mitra, yaitu Mandiri Craft dan Kajeng Handycraft.
Untuk kegiatan tahun kedua, memiliki tujuan tahunan yaitu meningkatkan kualitas
dan kuantitas produk, memperbaiki sistem manajemen usaha, meningkatkan
motivasi kerja karyawan, mentransfer kemampuan mendesain menggunakan
program komputer
Metode yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan di tahun kedua,
adalah: (1) untuk kegiatan dalam rangka transfer teknologi menggunakan metode
pembuatan/pengerjaan langsung, pembelian, demonstrasi dan praktik; (2) untuk
kegiatan dalam rangka transfer knowledge menggunakan metode ceramah,
diskusi, demonstrasi dan praktik; (3) untuk kegiatan pemantauan produktivitas
mitra menggunakan metode observasi.
Hasil atau luaran yang dicapai di tahun kedua adalah (1) Mandiri Craft: 1
unit mesin water booth spray, 4 pcs alat potong untuk wood planer, 1 unit laptop
untuk desain, 1 set alat potong untuk bubut kayu, 1 pcs stopper mesin radial arm
saw, mampu menyusun pembukuan yang rapi, motivasi kerja karyawan
meningkat, memiliki kemampuan dalam desain dengan program corelldraw, serta
mengalami peningkatan produktivitas sebesar 12,5%; (2) Kajeng Handycraft: 1
set stempel produk, 1 unit mesin scroll saw, 3 unit motor listrik untuk cadangan,
packaging produk (paper bag & box), mampu menyusun pembukuan yang rapi,
motivasi kerja karyawan meningkat, memiliki kemampuan dalam desain dengan
program corelldraw, serta mengalami peningkatan produktivitas sebesar 26%
Komputerisasi di dunia pendidikan menjadi sebuah keniscayaan masa depan sistem pendidikan di Indonesia. Hal tersebut tidak hanya pada manajemen ketenagaan saja melainkan pula pada aspek-aspek lain. Aspek yang kian meluas adalah pada sistem evaluasi atau penilaian pada proses belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. Bentuk komputerisasi pada sistem evaluasi atau penilaian tersebut berupa program ujian sekolah yakni dalam bentuk Ujian Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UMBN-BK). Implementasi program tersebut pada tataran teknis butuh persiapan yang luar biasa, karena masih belum meratanya pendidikan di Indonesia, baik dari segi fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada serta mutu dari sumber daya manusianya dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan baik pada sekolah negeri dan swasta. Sebagai sebuah program yang harus diimplementasikan, maka Ujian Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UMBN-BK) butuh sebuah strategi yang harus dilaksanakan oleh pimpinan lembaga pendidikan. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan. Hasil dari penelitian ini, bahwa strategi kepala MI Mambaul Ulum Mayong Karangbinangun Lamongan melalui dua tahap, yaitu pemenuhan perangkat komputer yang dipakai oleh peserta didik, kemudian pembinaan secara teknis. Adapun kendala pada pemenuhan perangkat komputer yang dipakai oleh peserta didik, yakni terbatasnya dana anggaran, ruangan yang kurang memadahi, kurang terawatnya komputer lama, sedangkan pada kendala pembinaan secara teknis terbatasnya sumber daya manusia.
The mosque is one of the most important places for Muslims, one of which is the mosque at the Sunan Drajat Islamic Boarding School. The mosque is a place of worship for all Muslims, where one of the conditions and pillars that must be met is facing the Qibla, therefore further research is needed to determine the Qibla direction of the Sunan Drajat Islamic Boarding School Mosque. One of the measurement methods that can be applied is the Mizwala Qibla Finder Method. This study uses a field research method and the data collected includes general information about the Sunan Drajat Islamic Boarding School Mosque and the method of determining the Qibla direction of the mosque. Data collection techniques by observation, interviews, and study of documents sourced from the takmir of the mosque and mosque documents. Mizwala Qibla Finder is a modified instrument from sundial to istiwak stick which is used specifically to determine Qibla direction. Mizwala Qibla Finder uses the Theodolite concept, in other words, this tool is a miniature or transformation of the Theodolite as a tool to determine the Qibla direction with high accuracy. Based on the measurement results obtained, it can be concluded that the Qibla direction of the Sunan Drajat Islamic Boarding School Mosque is 294º1'. Meanwhile, when measurements were made using the Mizwala Qibla Finder method, there was an error in the direction of the Qibla by 2º-3º from the actual direction. This is because the initial method of measuring the Qibla direction was carried out using a very classical method, so that when the Qibla direction of the Mosque was tested using the Mizwala Qibla Finder, deviations were found, but still tolerable.
Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan bahwa strategi pemasaran belum dapat bekerja dengan maksimal di dalam suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengetahui apakah harga, promosi, dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penjualan tiket pada PT. Haryono Tour & Travel. (2) Untuk mengetahui apakah harga, promosi, dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penjualan tiket pada PT. Haryono Tour & Travel. (3) Untuk mengetahui diantara harga, promosi, dan kualitas pelayanan manakah yang berpengaruh dominan penjualan tiket pada PT. Haryono Tour & Travel. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden, Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Dari pengujian secara parsial dan simultan variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan yang berpengaruh dominan terhadap Peningkatan Penjualan tiket adalah Promosi(terbukti), karena hanya promosi yang berpengaruh secara dominan atau secara signifikan dengan nilai standardized coefficients beta (koefisien beta yang distandarkan) terbesar yaitu Promosi (0,662).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jarak genetik, pohon fenogram dan variabel pembeda pada entok jantan dan betina dengan menggunakan analisis diskriminan dan kanonikal. Sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pekalongan, Demak, dan Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Jumlah sampel entok yang digunakan sebanyak 35 ekor entok jantan dan 35 ekor betina pada tiap kabupaten. Pengamatan terhadap karakter bobot badan, panjang badan, panjang paruh, panjang leher, lingkar badan, panjang sayap, panjang femur, dan panjang jari kaki ketiga. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis diskriminan dengan bantuan program SAS. Hasil peta penyebaran menunjukkan adanya perbedaaan entok jantan dan betina. Analisis diskriminan menunjukkan bahwa variabel pembeda entok jantan terdapat pada lingkar badan (0,85) dan panjang leher (0,66), sedangkan entok betina terdapat pada panjang femur (0,68) dan panjang paruh (0,82). Tingkat kesamaan tertinggi antara entok jantan dan betina ditunjukkan pada entok Kabupaten Pekalongan (97,14) dan Magelang (82,86%). Jarak genetik pada entok jantan dan betina menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara entok di Kabupaten Magelang dan Pekalongan, serta memiliki hubungan kekerabatan yang jauh dengan entok Demak.