Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Melalui menulis, siswa dapat mencurahkan ide-idenya menjadi sebuah tulisan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, keterampilan menulis poster siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis poster siswa adalah teknik dan media yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran kurang bervariasi. Melalui teknik dan media yang bervariasi diharapkan kemampuan menulis poster dapat meningkat.
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah keterampilan menulis poster pada siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang, setelah mengikuti pemelajaran menulis poster dengan teknik pemodelan melalui media foto dari internet, dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang setelah mengikuti pemelajaran menulis poster dengan teknik pemodelan melalui media foto dari internet. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsi peningkatan keterampilan menulis poster pada siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang, setelah mengikuti pemelajaran menulis poster dengan teknik pemodelan melalui media foto dari internet, dan (2) mendeskripsi perubahan perilaku siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang setelah mengikuti pemelajaran menulis poster dengan teknik pemodelan melalui media foto dari internet.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis poster siswa kelas VIIIB MTs Hasyim Asy’ari Bawang Kabupaten Batang tahun ajaran 2011/2012. Variabel penelitian ini adalah variabel keterampilan menulis poster dan variabel penggunaan teknik pemodelan melalui media foto dari internet dalam pemelajaran menulis poster. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa hasil keterampilan menulis poster dan teknik nontes berupa observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat adanya peningkatan keterampilan menulis poster dengan teknik pemodelan melalui media foto dari internet. Hasil
tes prasiklus nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 62,09. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat 6,72 menjadi 68,81. Selanjtnya, pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat 8,66 menjadi 77,47. Peningkatan keterampilan menulis poster juga diikuti perubahan perilaku siswa ke arah positif. Tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I.
Saran yang diberikan peneliti, yaitu (1) guru bahasa dan sastra Indonesia, kiranya dapat memanfaatkan teknik pemodelan dan media foto dari internet sebagai salah satu alternatif teknik dan media pembelajaran dalam penyusunan rencana pembelajaran karena dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Selain itu, penggunaan teknik pemodelan dan media foto dari internet dapat mempermudah siswa dalam menulis poster, dan (2) siswa hendaknya dapat menerapkan teknik pemodelan dan media foto dari internet karena dapat membantu siswa dalam memahami materi dan membantu siswa dalam menuangkan ide-idenya menjadi sebuah poster.
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi siswa berkebutuhan khu Latar belakang masalah adalah pemanfaatan lingkungan sekolah untuk pengembangan model pembelajaran tenis meja lantai. Permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah bentuk pengembangan model permainan tenis meja melalui pembelajaran tenis meja lantai. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran tenis meja melalui permainan tenis meja lantai bagi siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang telah dimodifikasi, yaitu: (1) melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) mengembangkan produk awal, (3) evaluasi para ahli, serta uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisis, (4) revisi produk pertama, (5) uji lapangan, (6) revisi produk akhir, (7) hasil akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli, uji coba kelompok kecil, dan uji lapangan. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk, saran untuk perbaikan produk, dan hasil pengisian kuesioner oleh siswa. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 66.7% (baik), ahli pembelajaran I 86,67% (baik). Uji coba kelompok kecil 73.33% (baik), dan uji lapangan 88.12 % (baik). Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar untuk menggunakan model pembelajaran tenis meja melalui permainan tenis meja lantai ini pada siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Abstract The background ofthe problemis theuse ofenvironment for the development offour models oflearning table tennis. The method of research is the development of a model refers to the development of Borg & Gallhas been modified, namely: (1) a preliminary investigation and information collection, (2) develop initial product form, (3)evaluation of the experts by using a nexpert penjas and two expertlearning, and small group testing, (4)the first product revision, the revision of the product based on the results of expert evaluation and testing of a small group, (5) field tests, (6)the revision of the final product based on the results offield tests, (7)the results of the final model of learning through play table tennis floor generated through field test revision. The data was collected using a question naire derived frome xpert evaluation, small group testing, and field testing. From the test results obtained by the expertevaluation data, expert penjas 66.7%(good), a lesson I86.67%(good). Testing small groups 73.3% (good), and field test 88.125% (good). Based on the above results, it is expected for Physical Education teachers in elementary schools to use the product model of learning table tennis by playing table tennis in the student’s six teaching Physical Education, Sport and Health.
This study discusses the role of the Indonesian Community Recreation Sports Committee (KORMI) in developing sport tourism in Central Java. Sports tourism is a combination of sports and tourism that can enhance community participation and regional economic growth. The research employs a qualitative approach with descriptive-analytical methods to describe phenomena, analyze impacts, and identify challenges and opportunities in developing sport tourism. The results indicate that KORMI plays a strategic role in managing and popularizing community-based sports through sports events at tourist destinations, which can increase tourist visits, support local small and medium-sized enterprises (SMEs), and create job opportunities. However, the development of sports tourism in Central Java still faces infrastructure and promotion challenges, which need improvement. This study recommends strengthening collaboration between the government, the private sector, and the community to optimize the potential of sport tourism in Central Java.
AbstrakKondisi tubuh yang bugar sangat penting untuk semua manusia baik namusia normal maupun yang berkebutuhan khusus (cacat tuna grahita). Sample dalam penelitian ini adalah 28 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia anak usia SMP umur 13-15 tahun,.Tes yang digunakan untuk mngetahui kebugaran jasmani adalah 1.) Lari 50 meter, 2.) Pull Up, 3.) Sit Up, 4.) Vertikal Jump, 5.) Lari 1000 meter, dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil tes kebugaran jasmani siswa putra tuna grahita terdapat 0% kategori baik sekali, 0% kategori baik, 5 siswa (25%) kategori sedang, 12 siswa (60%) kategori kurang, dan 3 siswa (15%) kategori kurang sekali. Sedangkan untuk kebugaran siswa putri tuna grahita terdapat 0% kategori baik sekali, 0% ketegori baik, 3 siswi (38%) kategori sedang, 5 siswi (63%) kategori kurang, dan 0% kategori kurang sekali. Dari hasil tersebut dapat diketahui kebugaran jasmani siswa-siswi tuna grahita SMP Luar Biasa Negeri Kota Salatiga termasuk dalam kategori kurang.AbstractConditions of a fit body is essential for all good men namusia normal and special needs (handicapped and mentally retarded tuna). The instruments used in this study was Freshness Test Physical Indonesia junior age children ages 13-15 years. Tests used to mngetahui physical fitness is 1.) Run 50 feet, 2.) Pull Up, 3.) Sit Up, 4.) Vertical Jump, 5.) Running 1000 meters, and then the data obtained were analyzed using descriptive analysis percentage. Physical fitness test results of students mentally impaired son are very good 0% category, both categories of 0%, 5 students (25%) were category, 12 students (60%) less category, and 3 students (15%) was less category. As for the fitness of students and mentally retarded daughter tuna category there are very good 0%, 0% good categories, three students (38%) categories were, 5 students (63%) less category, and 0% category is less so. From these results it can be seen physical fitness mentally impaired students Extraordinary State junior Salatiga included in the category of less. Advice can be given is the need to increase physical fitness impaired and mentally retarded students through adaptive physical education interesting and fun as well adapted to the abilities of the students and conducted regularly and continuously.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsepsi siswa pada konsep kinematika gerak lurus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini dipilih subjek penelitian sebanyak 24 siswa. Data dikumpulkan menggunakan tes konsepsi berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 nomor dengan lembar jawaban yang disertai Certainity Response Indeks (CRI) dan wawancara. Tes digunakan untuk mengungkap konsepsi siswa, wawancara digunakan untuk menegaskan hasil tes konsepsi siswa secara lebih dalam mengenai konsep kinematika gerak lurus. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsepsi yang dialami siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu pada konsep kinematika gerak lurus adalah sebesar 50,00% mengarah ke miskonsepsi dan siswa dengan pemahaman konsep kinematika gerak lurus yang baik hanya sebesar 21,67%. Sedangkan siswa yang menjawab benar dengan menebak dan kurang pengetahuan masing-masing sebesar 10,42% dan 17,50%. Hasil wawancara diketahui bahwa salah satu faktor penyebab konsepsi siswa lebih besar mengalami miskonsepsi tersebut adalah pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
This research aims to develop a media Hole Multi Level to capture the small ball throwing learning grade IV elementary school level that can increase students roll control. The model of the research is the development of research and data analysis in the form of a percentage of data types with a description of the qualitative and quantitative. Procedure development include; 1) Potential problems, 2) Data collection, 3) Early media product design Multi Level Hole, 4) Design Validation by expert penjas and learning experts, 5) Revision products I, 6) Trials I in MI Ma’arif NU Darmakradenan, 7) Product revision II, 8) Trial II at four elementary school in the village of Darmakradenan, 9) Product revision III, 10) And products. The results of expert validation against the media Pit Multi Level was 80%, I Test of 83,23%, and II trials of 85.97%. Those results can be concluded that the development of the media Pit Multi Level can be used to capture the small ball throwing learning grade IV elementary school level.
Model Teaching Games For Understanding (TGFU) merupakan suatu pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti olahraga melalui bentuk konsep dasar bermain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi guru pendidikan jasmani SD di kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan terhadap Model Teaching Games For Understanding (TGFU) dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sifat penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya. Populasi dan sampel yang menjadi subyek penelitian adalah para guru pendidikan jasmani yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan TGFU ( Teaching Games For Understanding ) yang berada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan berjumlah 30. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket (kuisioner). disamping itu juga sebagai penguat data, juga digunakan teknik wawancara terbatas dan observasi di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru penjas di Karanganyar Kabupaten Pekalongan memberikan respon positif terhadap model pembelajaran TGFU, sebanyak 4 responden (13,3%) yang masuk dalam kategori Sangat Baik dimana capaian jawaban yang benar mencapai diatas 80%. Selain itu juga terdapat 26 responden (86,7%) masuk dalam kategori Baik dengan capaian jawaban yang benar antara 61-80%. Model Teaching Games for Understanding (TGFU) is an approach to teaching physical education to introduce how children understand the basic concepts of the sport through a play. The goal in this research was to determine the perceptions of elementary school physical education teacher di Kecamatan Karanganyar Pekalongan to Model Teaching Games For Understanding (TGFU) in teaching physical education. This research is a descriptive, aiming to reveal things as they are. The population and samples the subject of research is the physical education teacher who has been teaching physical education training TGFU approach (Teaching Games For Understanding) residing in the District of Karanganyar UPTD Education Department Pekalongan were 30 teachers. Techniques used in data collection is questionnaire . additionally also as an amplifier of data, also used a limited interview and observation techniques. Instrumen used in this study was a questionnaire. The results showed that physical education teachers in Karanganyar Pekalongan responded positively to the learning model TGFU, and 4 respondents (13.3%) were included in the category of Very Good in which the achievements of correct answers reached above 80%. In addition, there were 26 respondents (86.7%) fall into the category Good to achieving the correct answer between 61-80%.
The purpose of this study was to determine the implementation of PJOK online learning during the COVID-19 pandemic in junior high schools throughout the Dempet District, Demak Regency, for the 2020/2021 academic year, including planning, implementing and evaluating learning. This study used a qualitative research with a descriptive approach, with data sources taken from 6 principals, 8 PJOK teachers and 36 students, 6 students from each school were taken as samples. The result of the research is that most of the teachers have made learning plans according to distance learning. The implementation of PJOK learning is carried out in 2 ways, namely the online method using WhatsApp media and google forms, and the blended learning method by dividing by half the number of students in each class for face-to-face and online, for online using WhatsApp. Evaluation has been carried out through three aspects, namely affective, cognitive and psychomotor. In conclusion, the implementation of PJOK online learning during the COVID-19 pandemic in junior high schools throughout the Dempet District, Demak Regency, for the 2020/2021 academic year is quite good.
Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan produk modifikasi pegangan raket untuk meningkatkan kemampuan teknik pegangan dalam permainan bulutangkis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Hasil penelitian diperoleh nilai aspek 1 tentang “selama mengikuti bulutangkis dengan menggunakan media modifikasi pegangan raket, bagaimana perasaanmu?†Respon 84 siswa atau 84% responden merasa senang. Aspek ke 2. “Apakah penggunaan modifikasi sebagai pegangan handuk dengan perekat, apa yang kamu rasakan?†Respon 79 siswa atau 79% dari responden merasa lebih mudah untuk belajar. Pertanyaan ke-3. “Apa pendapatmu tentang tugas selama proses pembelajaran berlangsung?†Respon 83 siswa atau 83% responden merasa mudah, 15 orang atau 15% responden menjawab biasa-biasa saja, dan 2 orang atau 2% dari responden menjawab sulit. Jawaban untuk aspek no-4. “Apa pendapat anda tentang modifikasi dengan perekat sebagai pegangan “respon 86 siswa atau 86% responden menjawab bisa diteruskan. Penggunaan produk pegangan raket bulutangkis memberikan dampak positif pada mahasiswa untuk belajar teknik pegangan raket  The purpose of this study was to create a product modifications to improve the ability of the racquet handle grip technique in the game of badminton. The research approach used is the research development. The results obtained by the first aspect of the “For by using the media to follow badminton racquet grip modification, how do you feel?†Student response 84 people or 84% of respondents feel happy. Aspects in point about No. 2. “Does the use of modifications as a towel holder with adhesive grip, you say?†Student response 79 people or 79% of respondents felt it easier to learn. Aspects of the grain questions 3. “What do you think about the commands or tasks during the learning process take place?†Response of 83 students or 83% of respondents found it easy, 15 people or 15% of respondents answered mediocre, and 2 men or 2 % of respondents answered difficult. Aspects in point question no 4. “ What is your opinion about modifications to the adhesive as the grip.†student response 86 people or 86% of respondents answered could be forwarded. Badminton racquet grip products use a positive impact on the students to learn techniques racket grip.