Pembelajaran kimia memiliki kegiatan pembelajaran teori dan praktikum. Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari bahwa siswa kurang memiliki kesiapan sebelum memasuki laboratorium dan keterbatasan alat dan bahan praktikum. Tujuan penelitian ini adalah sebagai alternatif solusi pada keterbatasan sumber daya pembelajaran di sekolah/madrasah yaitu kemudahan melakukan praktikum tanpa terikat waktu maupun kelas konvensional di laboratorium yang juga terbatas alat dan bahan praktikum. Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Aliyah Negeri 1 Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D): (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi desain produk; (6) uji coba produk terbatas. Aplikasi virtual lab diuji cobakan kepada 20 siswa kelas XI jurusan IPA untuk dilihat aktivitas dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan 85% siswa “sangat mendukung” dan 15% “mendukung” terhadap media pembelajaran berupa aplikasi virtual lab.
Salah satu penyebab tidak dimanfaatkannya umbi gadung yang tumbuh liar di Kelurahan Kalialia adalah karena mengandung racun sianida dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengolahnya agar aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu melalui penelitian ini memberikan solusi iptek sederhana bagi masyarakat agar umbi gadung yang melimpah dan beracun dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti beras dan jagung. Teknologi sederhana yang diaplikasikan pada masyarakat adalah perendaman air laut selama 24 jam yang dilanjutkan dengan pencucian dengan air tawar untuk menghilangkan kadar garam sekaligus kadar sianida yang masih tersisa, pencelupan irisan umbi gadung dalam air hangat selama 1 menit, dan dilanjutkan dengan penjemuran sampai kering. Semua perlakuan ini bertujuan mengurangi kadar sianida agar umbi gadung yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan ada tiga yaitu tepung kasoami instan, kasoami siap saji, dan keripik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan sianida tanpa perlakuan dan setelah perlakuan perendaman dengan air laut, pencelupan dengan air panas, dan pengeringan adalah berturut-turut 79,807 ppm, 13,656 ppm, 11,474 ppm, dan 1,445 ppm. Tepung umbi gadung yang dihasilkan dari kombinasi cara fisika dan kimia adalah 1,445 ppm, atau efektif menurunkan kadar sianida sebesar 98,19%. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa setiap produk dari umbi gadung rata-rata disukai oleh konsumen.
Pemanfaatan microsoft office 365TM bagi tenaga pendidik di MAN 1 Kendari bertujuan untuk memaksimalkan proses pembelajaran online serta meningkatkan literasi media digital ke dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari sehingga tercipta classroom online yang menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, ekonomis, serta sumber belajar yang multikonten (suara, gambar, video, dan tautan laman). Sasaran pengabdian adalah tenaga pendidik yang berasal dari guru di MAN 1 Kendari yang mencakup guru kelas maupun guru perwalian. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan berbagai metode mulai dari survei/observasi, koordinasi bersama mitra, demonstrasi/ unjuk kerja dan pendampingan secara langsung kepada peserta workshop pada proses pengoperasian Microsoft® Office 365TM oleh anggota tim pelaksana pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan keberhasilan dengan indikasi keberhasilan rata-rata di atas 50% pada pengoperasian setingkat mahir fitur Teams 80%, Powerpoint 80%, Sway 73,3% dan One Drive 86,7% dari jumlah keseluruhan peserta workshop. Hasil kegiatan pelaksanaan telah diterbitkan melalui media online dan cetak.
Abstract Lactic Acid Bacteria (LAB) such as Lactobaccilus is very important in digestive system health. One source of lactic Acid Bacteria is from cassava fermented foods. this research aimed to identify the genetic diversity of amylase-producing lactic acid bacteria isolated from fermented cassava. Fermentation was conducted by immersion of cassava in seawater for 6 hours and incubated for 3 days. analysis of morphology shows that the bacterial colonies has shape of bacilli and cocci cells, which are Gram-positive type. PCR analysis reveals that the bacterial DNA sequences Cladogram follows a Klad sister group Lactobacillus plantarum strain CQ2017ZC MH727586.1 with a bootstrap value of 77, Pediococcus pentosaceus strain 1931 MT597748.1 and P. Pediococcus pentosaceus strain 5583 MT510326.1, with a bootstrap value of 100. The analysis of genetic diversity showed that lactic acid bacteria from cassava fermentation had genetic similarities with lactic acid bacteria from milk. The results of chemical analysis showed that the isolation of lactic acid bacteria (UM 48.1, UM 48.2 and UM 24.2) has amylase activity of enzyme 446 mU/mL, 499 mU/mL and 1053 mU/mL respectively. These two Pediococcus pentosaceus have application potential in the chemical, pharmaceutical, food, and healthcare sectors. Furthermore, this study may provide an alternative to making milk-based health food and new fermented products using Lactic Acid Bacteria from cassava fermentation.
Limbah organik pasar seperti sayur-sayuran merupakan salah satu masalah lingkungan di perkotaan. Untuk mengurangi limbah sayuran maka dilakukan pengolahan melalui hidrolisis dan selanjutnya di fermentasi menjadi alkohol. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah sayur melalui proses hidrolisis dan difermentasi menjadi alkohol. Kadar alkohol yang dihasilkan dipengaruhi pH, kadar ragi dan waktu fermentasi. Serbuk limbah sayur yang digunakan adalah limbah kangkung, sawi, dan wortel dengan perbandingan 5:3:2. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Parameter yang diteliti adalah variasi pH (3, 4, 5, dan 6), variasi kadar ragi, (1, 1,5, 2, 2,5, dan 3), dan variasi lama fermentasi (3, 4, 5, 6, dan 7 hari). Serbuk limbah sayur sebanyak 50 gram dihidrolisis menggunakan pelarut air sebanyak 900 mL pada suhu 100oC dan setelah selesai dilakukan penyaringan sehingga diperoleh residu dan filtrat. Filtrat hasil hidrolisis kemudian diukur kadar glukosanya menggunakan metode Nelson Somogy dengan UV-Vis Spektrofotometer. Filtrat sampel yang difermentasi sebanyak 500 ml ditambahkan starter 50 ml, 7,5 gram serbuk kulit bakau, dan ditambahkan ragi sesuai variasi yang diteliti dan disimpan sesuai dengan variasi waktu fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis sebesar 11,87%. Kondisi fermentasi optimum untuk menghasilkan kadar alkohol maksimal adalah pada pH 4,5, kadar ragi 2,5 gram, dan lama fermentasi 6 hari dengan kadar etanol yang dihasilkan 9,57%.
Chitosan was modified into nanoparticle chitosan in order to increase its absorptivity and solubility in water so that it can be applied in various fields. The objective of this research was to produce nanometer-sized chitosan, to characterizethe functional groups and the particle size of chitosan as well as to test its antimicrobial activity. Chitosan nanoparticles were synthesized through ionic gelation method by reacting chitosan with tripolyphosphate ions through ionic cross- linking reaction. The functional groups of chitosan were determined from its FTIR spectrum, the particle size was obtained from its X-ray diffractogram and particle size analysis (PSA). Chitosan nanoparticles with the smallest size based on XRD wereobtained at a concentration of 0.1% chitosan (CNPs 1) and chitosan 0.2% (CNPs 2) with the addition of 0.1 % tripolyphosphate ion. The sizes of chitosan nanoparticles,CNPs 1 and CNPs 2,obtained from the analysis of PSA were 224.68 and 204.32 nm, respectively. Polydisperse index value (pdi) of chitosan nanoparticles produced were 0.226 and 0.261 (pdi <0.5), respectively. The results indicate that chitosan nanoparticles synthesized havehomogeneous particle size distributions. The test results against four types of pathogens showed that CNPs 2 had inhibitory activity against the three types of microbes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, and Malassezia furfur, but it was not active against the fungus of Candida albicans.
Pembelajaran kimia memiliki kegiatan pembelajaran teori dan praktikum. Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari bahwa siswa kurang memiliki kesiapan sebelum memasuki laboratorium dan keterbatasan alat dan bahan praktikum. Tujuan penelitian ini adalah sebagai alternatif solusi pada keterbatasan sumber daya pembelajaran di sekolah/madrasah yaitu kemudahan melakukan praktikum tanpa terikat waktu maupun kelas konvensional di laboratorium yang juga terbatas alat dan bahan praktikum. Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Aliyah Negeri 1 Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D): (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi desain produk; (6) uji coba produk terbatas. Aplikasi virtual lab diuji cobakan kepada 20 siswa kelas XI jurusan IPA untuk dilihat aktivitas dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan 85% siswa “sangat mendukung” dan 15% “mendukung” terhadap media pembelajaran berupa aplikasi virtual lab.