Abstract The main requirement in recharging aquifers is the quality of refill water must meet the groundwater quality standards. Therefore, the role of the filtration system is important. The horizontal water filtering system has designed to lengthen the filtering process. First step: Rainwater falls that contaminated with various substances flows into the 20 cm thick and 1 m depth of gravels; Second Step: Rainwater continued flowing into the horizontal pipe, 4” of diameter, 20 cm length, with the fibre palm tree inside. The filtered water comes out and collected in a reservoir, flows into a recharge wells with 4” diameter and 32 m depth, and fills the aquifer after going through the soil layer. Laboratory tests shows that the horizontal water filtering system is effective to reduce the content of substances, except the TDS for filtering system in Plaga Village. It decreased from 135.00 uS/cm to 81.90 uS/cm (26.55 percentage) in Tegallalang village, but it increased from 95.00 uS/cm to 154.00 uS/cm (62.21 percentage) in Plaga village, although it still meets to the groundwater quality standard. The increasing of TDS might be cause by gravels or palm tree fibres that not thoroughly cleaned and still contained TDS.
Meningkatnya kesadaran umat hindu, khususnya masyarakat desa Tegallalang untuk melakukan persembahyangan di pura- pura, sehingga jumlah memedek juga meningkat terutama pada saat piodalan, hal ini juga terjadi di Pura Desa Lan Puseh Desa Tegallalang . Peningkatan ini menyebabkan kenyamanan pada saat persembahyangan berkurang karena halaman /area mandala utama tidak begitu luas. Hal ini sudah lama menjadi pemikiran panitia pembangunan Pura Desa Lan Puseh Tegallalang . Oleh sebab itu, untuk menciptakan rasa kenyamanan dan keamanan dalam melakukan persembahyangan pada hari hari tertentu seperti hari piodalan, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan rasa kenyamanan dalam melakukan persembahyangan, khususnya di Pura Desa Lan Puseh kecamatanTegallalang, kabupaten Gianyar, Bali . Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan kenyamanan pemendek maka dilakukan penataan lingkungan pura., bahan proposal dalam mengajukan bantuan kepada pihak yang terkait dengan pembangunan pura. Metode kegaiatan pengabdian melalui kegiatan pengukuran, inventirasisasi terhadap prasarana pura dan duwe pura, membuat rencana anggaran biaya. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah gambar hasil pengukuran, pemberian nama pada setiap pelinggih, dan melakukan inventarisasi terhadap duwe pura. Untuk itu panitia bendesa adat pembangunan pura meminta Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali untuk merencanakan pemetaan Pura
<em>Desa Adat Pejaten terletak di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Setra Tunon yaitu tempat pemakaman sementara bagi masyarakat Hindu untuk menunggu waktu yang tepat dalam melaksanakan upacara ngaben. Saat ini kondisi dinding penahan tanah yang ada telah mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, untuk menciptakan rasa kenyamanan dan keamanan diupayakan untuk dilakukan pembuatan serta perbaikan dinding penahan tanah. Desa Adat Pejaten berencana untuk melaksanakan renovasi secara bertahap untuk mencegah keruntuhan tanah yang lebih parah. Pentahapan renovasi yang akan dilaksanakan di mulai dengan merenovasi/membangun ulang dinding penahan tanah di sisi utara kemudian dilanjutkan dengan pembangunan di sisi timur nya. Sebelum di lakukannya renovasi/pembangunan perlu dilakukan pemetaan topografi tanah untuk mendapatkan informasi mengenai kontur tanah atau tinggi rendah permukaan. Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi, meliputi tinggi rendahnya kawasan dengan gambaran garis-garis. Garis yang dimaksud adalah garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan ketinggian yang sama. Dengan adanya garis tersebut, maka akan memudahkan pengguna peta memahami ketinggian suatu tempat sehingga dapat memperkirakan kecuraman atau kemiringan lereng. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian masyarakan ini adalah Melakukan Pengukuran untuk pemetaan counter tanah menggunakan Total Station (TS). Hasil topografi/pemetaan tanah akan digunakan untuk keperluan desain/perencanaan dinding penahan tanah. dan menyususun rencana anggaran biaya (RAB) pada kegiatan pengabdian selanjutnya sehingga permasalahan yang dihadapi oleh mitra bisa terselesaikan dengan tuntas.</em>
Gianyar is one of the regencies which are the main tourist destinations in the Province of Bali, with the icon of the Ubud tourism area which is one of the tourist areas which is already very well known in foreign countries. The increase in tourist visits, both domestic and foreign, certainly brings prosperity to the community and also to the government. Fulfillment of all the necessary facilities for the world of tourism should be a serious concern of the government so that tourists feel at home when visiting Gianyar. One very basic factor that needs serious attention is the availability of clean water. So far, the allocation for non-domestic water needs (schools, government, trade, social and tourism) has only been determined based on the percentage of domestic water needs based on the decision of the Directorate General of Human Settlement with an amount of 20-25% of domestic water needs. Looking at the existing conditions in the field and with the development of tourism facilities, it certainly requires a more accurate calculation related to the predetermined percentage of non-domestic water needs.
Masyarakat Desa Talibeng , Kecamatan Sidemen , memiliki beberapa pura yang menjadi tempat persembahyangan. Salah satau Pura tersebut adalah Pura Merajan Kawitan Arya Kepakisan Dauh Bale Agung. Meningkatnya kesadaran umat dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai masyarakat yg senantiasa menjaga warisan leluhurnya. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya rasa kenyamanan dan keamanan dalam melakukan persembahyangan pada hari hari tertentu seperti hari piodalan Tujuan kegiatan pengabdian adalah menciptakan rasa kenyamanan dalam melakukan persembahyangan, khususnya di Pura Kawitan Desa Talibeng. Metode yang dialksanakan dengan penataan lingkungan Pura . Karena area pura tidak begitu luas, maka diperlukan perencanaan dalam perluasan ini dengan perencanaan yang matang. Hasil kegiatan pengabdian adalah gambar pemetaan lingkungan pura, pemberian nama pada setiap pelinggih, dan melakukan inventarisasi terhadap duwe pura. Untuk itu panitia bendesa adat pembangunan pura meminta Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali untuk merencanakan pemetaan Pura.