The purpose of this study is to find out the right method in learning private piano for students who have problems in playing some songs that have not been smooth, by repetition. In piano learning, generally students (people who learn piano) use a finger drill, which is to repeat parts that have not been mastered by students. This is often used and successful in piano learning. But it was different from one student who the writer met as the subject of this research (initial E) who could not use the finger drill method. The results of the study show that hard work, strong will, and effective training must be carried out by piano students if he wants to acquire good skills and achievements in playing the piano.
Lagu anak-anak adalah lagu yang dinyanyikan oleh anak, diciptakan untuk anak-anak, menggambarkan lingkungan dan dunia anak-anak. Kebanyakan lagu anak-anak diciptakan oleh orang dewasa secara sengaja untuk menggambarkan dan mewakili dunia anak-anak. Pada lagu anak-anak dijumpai cirikhas pada diksi. Diksi digunakan oleh pencipta lagu anak untuk memperoleh makna tertentu sehingga diksi tidak hanya sebatas pilihan kata saja akan tetapi juga digunakan untuk menggambarkan suatu cerita dan bahkan memberikan makna melalui ungkapan dan gaya bahasa. Diksi merupakan pilihan kata yang berkenaan dengan pemilihan dan pilihan kata. Kosakata anak dan pilihan kata anak menjadi hal yang menarik ketika dikaitkan dengan diksi dalam lagu anak-anak. Anak diharapkan mendapat kosakata yang sesuai dengan perkembangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan diksi lagu anak-anak dikaitkan dengan makna denotasi dan konotasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus (pada diksi) lagu anak-anak yang sudah dikenal, terutama lagu anak-anak karangan A.T. Mahmud yang berjudul Pelangi, Ambilkan Bulan Bu, Bintang Kejora, Cicak di Dinding, Amelia, Kereta Apiku, Paman Datang, Cemara, Awan Putih, dan Bulan Sabit. Diksi yang diteliti terkait dengan diksi berdasarkan makna, baik makna denotatif dan makna konotatif maupun makna leksikal dalam lagu anak-anak. Telaah ini juga menelusuri fungsi diksi dalam lagu-lagu anak untuk memperindah kalimat dalam lagu anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan diksi dalam lagu anak-anak merupakan bentuk ekspresi yang hadir dalam gagasan pencipta lagu anak yang dituangkan dalam kata-kata dalam lirik lagu anak. Lagu anak dapat diberikan kepada anak usia sekolah dasar. Penggunaan diksi yang selaras dan tepat dapat membantu anak membangun imajinasi kreativitas ketika mendengar dan mendendangkan kata-kata tersebut. Ekspresi juga ditengarai merujuk pada kesesuaian yang memperlihatkan perasaan yang dapat ditunjukkan melalui pemilihan kata-kata yang tepat. Pemilihan diksi yang tepat dapat memberikan pengetahuan baru dan perspektif baru dalam penciptaan lagu anak-anak, terutama untuk generasi masa milenial saat ini dengan memperhatikan aspek seni dalam keselarasan bunyi dan aspek bahasa dalam keselarasan makna.
Bahasa dan musik merupakan alat komunikasi manusia yang penting. Bahasa dan musik mempunyai wujud bunyi sebagai wujud yang utama. Musik dalam pengungkapan pesan juga menggunakan bahasa dalam lirik lagu yang mengiringi bunyi berupa nada. Pada titik temu inilah terdapat beberapa penyesuaian bunyi. Salah satu penyesuaian bunyi adalah anaptiksis yaitu perubahan bunyi dengan jalan menambahkan bunyi tertentu untuk memperlancar ucapan. Perubahan bunyi ini ditengarai sering terjadi dalam frase musikal untuk mempermudah dan membuat nilai nada atau ketukan dalam birama menjadi sesuai. Lagu anak yang dipilih adalah Lagu Cemara, Kasih Ibu, dan Burung Kutilang ciptaan A.T. Mahmud, S.M. Muchtar, dan Ibu Sud. Lagu anak ini dipilih karena sederhana, mudah dinyanyikan, serta sudah dikenal di kalangan anak-anak. Pada lagu-lagu tersebut dijumpai contoh penyesuaian bunyi dengan menambahkan bunyi tertentu untuk memperlancar ucapan sekaligus menyesuaikan dengan frase musikal yang ada. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model analisis deskriptif kualitatif dan verifikasi kualitatif yang didahului dengan studi pustaka dilanjutkan dengan penetapan lagu Cemara, Kasih Ibu, dan Burung Kutilang. Lagu-lagu tersebut kemudian dianalisis untuk menemukan frase musikal, lirik yang menyertainya serta bunyi yang dihasilkan. Sedangkan data penelitian ini adalah lagu Cemara, Kasih Ibu, dan Burung Kutilang beserta notasi yang menyertai untuk menjelaskan kaitan penyesuaian bunyi dan frase musikal yang melatarbelakanginya.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan bunyi pada lagu Cemara, Kasih Ibu, dan Burung Kutilang yaitu 1) menyesuaikan notasi dan ketukan dalam lagu; 2) memudahkan pengucapan; 3) lebih terdengar jelas kata yang diucapkan ketika dinyayikan atau dilagukan; 4) satu notasi untuk satu suku kata memudahkan identifikasi pola penyesuaian bunyi dalam lagu.
Ilmu pengetahuan akan berkembang apabila dilakukan transfer knowledge atas
keilmuan itu sendiri. Hal ini sangat disadari oleh para pendidik yang berdiri sebagai
garda terdepan sebagai penyampai keilmuan itu kepada peserta didiknya. Transfer
knowledge ini dilakukan oleh para pendidik, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Penyampaian materi di kelas menjadi sarana langsung untuk memberikan
wawasan keilmuan kepada peserta didik. Sementara itu, penyampaian keilmuan secara
tidak langsung dilakukan melalui penulisan berbagai pemikiran terkait dengan bidang
keilmuan yang ditekuninya. Penerbitan bunga rampai yang dilakukan oleh UPT Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (UPT MPK) sebagai salah satu program kerjanya
merupakan bagian dari upaya untuk berperan aktif dalam pengembangan keilmuan itu
sendiri.
UPT MPK sebagai unit kerja yang memayungi mata kuliah umum menyadari
bahwa pendidikan karakter menjadi bagian dari tanggung jawab yang mesti diemban
dan diwujudkan. Sementara pembentukan karakter setiap insan itu tidak serta merta
terbentuk ketika seorang peserta didik memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Tentu saja,
pendidikan karakter telah dibentuk pertama kali di lingkup keluarga dan lingkungan
masyarakatnya. Hal ini menciptakan keragaman karakter yang harus ditemui dan
dihadapi oleh pendidik atas peserta didiknya. Oleh karena itu, pembangunan karakter
di lingkup Perguruan Tinggi, khususnya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, harus
senantiasa dilakukan secara kontinyu dan simultan. Proses ini tentu saja tidak serta merta
berjalan dengan mudah dan mulus. Berbagai problematika terkait dengan pembangunan
karakter turut menjadi bagian warna dari proses tersebut. Kompleksitas problematika
pendidikan karakter tersebut juga diperkaya dengan problematika kebidangan, dalam
hal ini seni, yang dihadapi, baik oleh pendidik maupun peserta didik. Data tersebut
dapat dikembangkan menjadi berbagai pemikiran yang solutif sekaligus menjadi bagian
dari proses transfer knowledge itu sendiri.
Berbagai pemikiran ini diharapkan mampu menjadi perenungan, pemikiran, dan
pertimbangan dari berbagai pihak untuk memberikan kesempatan perbaikan situasi
dan kondisi, serta pengembangan karakter di lingkup bidang seni secara lebih optimal.
As a medium in educational music, the song provides space for explanations related to the sound of the language. Prosody or language sounds have similarities to musical sounds studied in phonology. Thus, the management of language sounds in expressing children's songs can be used to identify prosodic factors in educational music. This study aims to provide an explanation of the prosody of children's songs in the context of educational music and to find out the factors that influence prosody in children's songs, the sound changes that occur, accompaniment sounds that accompany the main sound, and the factors that influence it in the context of music education. The results of this study show the characteristics of vowel and consonant sounds in children's song lyrics and the sounds produced for certain vowels and consonants. The factors that influence prosody in children's songs are the word order in the form of vowels and consonants in each of the lyrics. This is to clearly understand the sounds produced by children and their use in educational music.
Background: Listening to music will not only have a soothing and uplifting effects on someone but also a positive influence on the unborn baby. The positive vibes that will be acquired from listening to music will create a prenatal stimulation that will help pregnant mother to bond with their unborn baby. It will enable them to lower their stress and anxiety levels and also reduce any stress that the unborn baby may feel in the womb. Previous researches claimed the ability of music, especially western music, in reducing anxiety and stress toward pregnant woman.
Aims and Objective: Instead of using western music, the present study investigated the effect of listening to gamelan music toward the reducing of anxiety on pregnancy.
Materials and Methods: In a pilot experiment, 60 healthy volunteers (mean age = 29.0; SD = 5.0) evaluated their anxiety responses to a Javanese traditional musical piece using a Slendro Sanga scale.
Results: The research shows significant effect (p<0.05; F=5.340) of Javanese traditional music to reduce anxiety in pregnant woman thus the hypotheses are accepted.
Conclusion: Trust toward pregnant woman is important to be built because it can be the foundation of self-confidence and preventing stress. That is why, external situation is important since it has impact in internal situation.
This study aims to describe the function and purpose of music in the musicalization of poetry performances and explain the process of music creation, supporting the understanding of the content and meaning of the poetry. The problems of the study are pros and cons related to the music used in the performances. The musicalization of poetry, expected to attract public attention, couldn’t get fully realized due to opposing parties. This qualitative study used a case study approach. The subjects were parties involved in Sastra Bulan Purnama’s event held in Tembi Rumah Budaya, including the head of the event, musicians, poetry readers, and audience. The data were collected through interviews and observations. The results showed that the musicalization of poetry could be used as a medium to introduce literature to the public, and music had purposes and functions supporting the performance as long as it corresponded to the poetry. The pros and cons were caused by inappropriate music used in the performance that failed to convey the meaning of the poetry. Therefore, the arrangement of the musical elements should be adjusted to the meaning of the poetry to realize the function and purpose of music to support the musicalization of poetry.
listening to music will not only have a soothing and uplifting effects on someone but also a positive influence on the unborn baby. The positive vibes that will be acquired from listening to music will create a prenatal stimulation that will help pregnant mother to bond with their unborn baby. It will enable them to lower their stress and anxiety levels and also reduce any stress that the unborn baby may feel in the womb. Previous researches claimed the ability of music, especially western music, in reducing anxiety and stress toward pregnant woman. Instead of using western music, the present study investigated the effect of listening to gamelan music toward the reducing of anxiety on pregnancy. In a pilot experiment, 60 healthy volunteers (mean age = 29.0; SD = 5.0) evaluated their anxiety responses to a Javanese traditional musical piece using a Slendro Sanga scale. The research shows significant effect (p<; 0.05; F=5.340) of Javanese traditional music to reduce anxiety in pregnant woman thus the hypotheses is accepted.