Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak kerusakan jalan, seperti ketidaknyamanan, peningkatan risiko kecelakaan, dan kerugian ekonomi pada pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Metode penelitian ini menggunakan survei langsung dengan mengukur/mendidentifikasi kerusakan jalan dan metode menggunakan kuesioner dengan beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada 60 responden untuk mengetahui perspektif/persepsi responden sebagai pengguna dan masyarakat sekitar ruas jalan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa macam kerusakan yang terjadi. Jenis kerusakannya adalah retak kulit buaya, retak memanjang, retak sambungan, beda tinggi badan jalan dan bahu jalan, tambalan, dan lubang yang nantinya sangat berdampak pada ketidaknyamanan dan kurangnya rasa aman bagi pengendara/pengemudi dan masyarakat sekitar. Berdasarkan analisis dampak dari kerusakan jalan yang terjadi ditinjau dari tiap aspek kenyamanan didapatkan faktor yang berpengaruh seperti: 1). kecelakaan kendaraan merupakan aspek keamanan yang paling berpengaruh bagi pengguna jalan dan masyarakat, 2). efektifitas perjalanan merupakan faktor yang berpengaruh bagi aspek kenyamanan pengguna jalan dan pencemaran udara merupakan faktor berpengaruh bagi aspek kenyamanan masyarakat sekitar.
The Technology of precast concrete growing rapidly. The concrere research has been aimed to create an innovation simplify and to reduce weaknesses of concrete include precast concrete. This study aims to research the connection of precast beams with combination notches type. This study used precast beams which dimensions were 20x30x270 cm, f’(c) was 25MPa. The precast beams which connection by diagonal types, the length of connection was 15 cm and 20 cm. The samples used 3(three) beams ie. 2 (two) of beams precast as BM-15 and BM-20 which are connected by diagonal types with grouting 0MPa and 1 (one) of monolith beam as BN. The results of researches that the strongest beam precast was BM-20 on 44,05 kN or 30,41 % than monolith beam (BN).
ABSTRAK
Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Anduonohu dinilai masih kurang maksimal, dimana hanya terdapat 1 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di Jl. Kelengkeng RW 3. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kepadatan jumlah penduduk dimana Kelurahan Anduonohu memiliki luas wilayah sebesar 14,11 km2, jumlah KK sebanyak 3.433, jumlah jiwa sebanyak 13.162 dan terdiri dari 11 RW 37 RT. Untuk mengetahui kondisi eksisting TPS serta menghitung jumlah timbulan sampah pada kawasan perumahan di kelurahan Anduonohu, digunakan metode observasi, wawancara, dan perhitungan timbulan sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil dari penelitian meliputi kondisi eksisting TPS terkait pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan. Masyarakat melakukan pewadahan individual dan pengumpulan dilakukan dengan pola individual tidak langsung serta self incinerator. Sementara itu, pengangkutan sampah dilakukan dengan 2 unit pengangkut yaitu menggunakan dump truck dan becak motor. Kemudian timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kelurahan Anduonohu berupa sampah organik sebesar 85,826 m3/hari, sampah anorganik sebesar 67,483 m3/hari, dan sampah organik & anorganik sebesar 158,71 m3/hari.
Kata Kunci: Sampah, Sistem Pengelolaan, TPS, Timbulan
ABSTRACT
The waste management system in the Anduonohu Village is deemed suboptimal, as only one Temporary Disposal Site (TPS) is present on Jl. Kelengkeng RW 3. This is in stark contrast to the population density of Anduonohu Village, which spans an area of 14.11 km2, with a total of 3,433 households, 13,162 residents and comprises 11 neighborhood units (RW) and 37 household units (RT). To assess the existing condition of the TPS and calculate the waste generation in the residential areas of Anduonohu Village, observation, interviews, and waste generation calculations based on SNI 19-3964-1994 were employed as methods.. The research findings encompass the existing condition of the TPS, focusing on containment, collection, and transportation. The community engages in individual containment, and collection follows an indirect individual pattern, along with the utilization of self-incinerators. Waste transportation is carried out by two units: dump trucks and motorized rickshaws. Subsequently, the waste generated by the residents of Anduonohu Village consists of 85.826 m3/day of organic waste, 67.483 m3/day of inorganic waste, and a total of 158.71 m3/day of organic and inorganic waste
Keywords: Waste, Management System, TPS, Emergence
Laboratorium adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena memberikan siswa keterampilan praktis yang memungkinkan mereka menerapkan teori yang mereka pelajari di kelas ke dalam kehidupan nyata. Hal ini akan meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan meningkatkan pemahaman konsep. Penggunaan alat laboratorium sangat penting di dunia kerja, terutama bagi mahasiswa yang berencana bekerja di bidang yang membutuhkan alat laboratorium. Alat laboratorium memungkinkan mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang berbagai konsep ilmiah. Dengan melakukan eksperimen, melihat fenomena alam secara langsung, dan menganalisis data, mereka dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang topik tertentu. Selain itu, mereka belajar bagaimana menggunakan alat laboratorium dengan benar dan aman, melakukan pengukuran, mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan membuat kesimpulan berdasarkan informasi ini. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan untuk melakukan penelitian, menguji hipotesis, dan menghasilkan penemuan baru dengan menggunakan alat laboratorium. Ini mendorong mereka untuk menjadi kreatif, inovatif, dan menemukan hal-hal ilmiah. Keterampilan praktis dalam penggunaan alat laboratorium menjadi semakin penting dengan kemajuan teknologi yang pesat. Keterampilan ini akan membuat siswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang terus berubah.
Saat suatu kendaraan melakukan gerak u-turn pada bukaan median tentunya membutuhkan lebih banyak waktu, sehingga berakibat tertundanya pengguna jalan baik yang searah maupun berlawanan arah. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan u-turn, panjang antrian saat melakukan u-turn, waktu tempuh rata-rata kendaraan yang terganggu dan tidak terganggu akibat u-turn, waktu tundaan yang ditimbulkan akibat kendaraan yang melakukan u-turn serta untuk mengetahui tingkat pelayanan pada jalan Brigjen M. Yoenoes, dengan metodologi berdasarkan MKJI 1997. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan u-turn di jalan Brigjen M. yoenoes adalah 20,46 detik dengan panjang antrian saat melakukan u-turn sebesar 20,5 meter dengan waktu tempuh rata-rata arus terganggu sebesar 10,36 detik dan arus tidak terganggu sebesar 8,58 detik. Waktu tundaan untuk kedua ruas jalan adalah sebesar 8,11 detik, Dengan tingkat pelayanan jalan C.
The purpose of this study is to analyze the wind load on the Repeater Radio Frequency (RRF) antenna tower, the wind load is viewed from an angle of 0° to the towing cable to the largest angle on the two types of antenna towers, triangle and rectangular. Both types will produce different wind loads so that we can find out which load is the biggest from a combination of wind directions. The research method is by empirical analysis, calculating the wind load alone while other loads are not counted. As a result of wind loads, the tension cable and load direction correspond to each section and then the resultant values of force and direction will arise. And finally, the force is changed to lift and the anchor will hold the force. The results; The use of triangle antenna towers is more beneficial, especially the wind load that occurs is smaller, thus the construction costs are also smaller. The lifting power of a triangle antenna anchor tower is lighter around 1393.971N or 1.393971kN than that of a square antenna anchor tower lift of around 1971.373N or 1.971373kN.
The Technology of precast concrete growing rapidly.The concrere research has been aimed to create an innovation simplify and to reduce weaknesses of concrete include precast concrete.This study aims to research the connection of precast beams with combination notches type.This study used precast beams which dimensions were 20x30x270 cm, f'(c) was 25MPa.The precast beams which connection by diagonal types, the length of connection was 15 cm and 20 cm.The samples used 3(three) beams ie. 2 (two) of beams precast as BM-15 and BM-20 which are connected by diagonal types with grouting 0MPa and 1 (one) of monolith beam as BN.The results of researches that the strongest beam precast was BM-20 on 44,05 kN or 30,41 % than monolith beam (BN).
Penelitian ini menganalisis kinerja lalu lintas dilihat dari sisi derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian pada kondisi sekarang serta mengevaluasi masalah pada simpang jalan di perempatan Hotel Zahra sehingga dapat memberikan suatu rekomendasi pelayanan untuk peningkatan kapasitas jalan. Metode penelitian MKJI 1997, untuk menghitung data geometrik yang dibutuhkan yaitu, diameter simpang, lebar simpang dan panjang simpang serta data volume lalu lintas yang dihitung adalah data dari semua kendaraan arus lalu lintas yang masuk dan keluar pada simpang jalan di perempatan Hotel Zahra. Hasil Derajat Kejenuhan (DS) pada hari minggu yakni: DSAB dengan nilai 0,23, DSBC dengan nilai 0,16, DSCD dengan nilai 0,21 dan nilai DSDA 0,22. DS pada hari senin yakni: DSAB dengan nilai 0,13, DSBC dengan nilai 0,26, DSCD dengan nilai 0,38 dan nilai DSDA 0,25. Sebaliknya untuk Tundaan (D) pada hari minggu Yakni: DAB dengan nilai 2,123, DBC dengan nilai1,965, DCD dengan dan nilai 2,075, dan DDA 2,111. Tundaan pada hari senin Yakni: DAB deangan nilai 1,901, DBC 2,208, DCD dengan nilai 2,550, dan DDA 2,166. Berdasarkan perhitungan antrian didapatkan rata-rata antrian berada antara 2% - 4% sehingga sangat kecil kemugkinan akan terjadi yang namanya antrian kendaraan sehingga kondisi jalan yang berada di bundaran hotel zahra sangat baik Dan nilai Berdasarkan perhitungan antrian didapatkan rata-rata antrian berada antara 3% - 5% sehingga sangat kecil kemugkinan akan terjadi yang namanya antrian kendaraan dan peluang antrian tertinggi berada pada 4% - 8% sehingga kondisi jalan yang berada di bundaran hotel zahra sangat baik.
ABSTRAKPembangunan suatu kawasan dan/atau lokasi tertentu mempunyai pengaruh terhadap lalu lintas disekitarnya. Analisis dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruh pembangunan tersebut dapat melayani lalu lintas yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik oleh pembangunan tersebut. Jika prasarana yang ada tidak dapat mendukung lalu lintas tersebut maka harus dilakukan kajian penanganan prasarana tersebut atau pengaturan manajemen terhadap lalu lintasnya.Analisis Dampak Lalu lintas (Andalalin) pada dasarnya merupakan analisis pengaruh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas disekitarnya, yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas yang baru, lalu lintas yang beralih dan oleh kendaraan keluar masuk dari/ke lahan tersebut. Andalalin sangat beragam, bergantung pada kondisi setempat dan kebijakan yang ada. Andalalin dapat bersifat makroskopik pada tahap pra-kajian kelayakan suatu pengembangan lahan, yang perhatian utamanya lebih diarahkan pada sistem transportasi makronya, selain itu dapat juga bersifat rinci (mikroskopik). Kebijakan pengendalian dampak lalu lintas dapat berupa usaha meminimalkan dampak lalu lintas, misalnya peningkatan kapasitas jalan.Secara umum telah diterima suatu konsep analisis “menginternalkan eksternalitis” dengan konsekuensi “poluter pays” dengan pengertian bahwa pihak pengembang harus memberikan kontribusi yang nyata dalam penanganan dampak lalu lintas sebagai akibat pengembangan suatu kawasan atau lokasi tertentu. Bangunan PT. PLN (Persero) Tanah Wahidin akan merubah pergerakan perjalanan yang ada dan membawa dampak permasalahan lalu lintas di daerah sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan kajian manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk meminimumkan dampak tersebut. Kata Kunci : Andalalin, Penanganan Dampak Lalu Lintas, Kajian Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Studi penerapan pelaksanaan Alat Pelindung Diri dan identifikasi bahaya pada proyek Pembangunan Kantor Walikota Kendari menggunakan jenis penelitian kualitatif berupa data primer yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung di lokasi proyek dan memberikan interview kepada petugas K3 di lokasi, serta data sekunder berupa Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dari manajemen proyek. Berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara pekerja dan hasil penilaian prosedur, penerapan SMK3 pada proyek Pembangunan Kantor Walikota Kendari dapat dikatakan terorganisir, tetapi masih kurang dalam hal penerapan dan pengendalian. Karena masih terdapat beberapa pekerja yang tidak menerapkan APD dengan baik serta terjadi beberapa kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi proyek. Persentase yang di dapat dari hasil observasi yaitu dengan nilai 67%, dimana perlu adanya pembinaan kembali serta penerapan K3 harus dilaksanakan sesuai perencanaan, aturan, pedoman, komitmen dan kebijakan, sehingga tidak terjadi kecelakaan kerja.